Breaking News:

Sosok DLL, Dosen Untag Semarang yang Tewas di Hotel, 4 Tahun Merantau dan Belum Menikah!

DLL dosen cantik Untag Semarang yang tewas di hotel sudah merantau bekerja di Kota Semarang sekitar empat tahun terakhir.

|
Penulis: Amir M
Editor: Amir M
Kolase TribunTrends/Istimewa
DOSEN UNTAG MENINGGAL - Dosen Universitas 17 Agustus 1945 Semarang (Untag) berinisial DDL tewas di sebuah kamar hotel Jalan Telaga Bodas Raya Nomor 11 Karangrejo, Gajahmungkur, Kota Semarang, Senin (17/11/2025). Ini dia sosok DLL selengkapnya. 
Ringkasan Berita:
  • DLL, dosen Untag Semarang asal Purwokerto yang dikenal pendiam dan merantau sejak orang tuanya meninggal, ditemukan tewas di sebuah kos-hotel yang bukan tempat tinggalnya.
  • Keluarga menyebut DLL sehat dan tidak memiliki riwayat penyakit, meski ia sempat berobat ke rumah sakit dua hari sebelum meninggal.
  • Hingga kini keluarga masih menunggu hasil autopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya.

TRIBUNTRENDS.COM - Kasus tewasnya seorang dosen perempuan di Universitas 17 Agustus 1945 Semarang (Untag), berinisial DLL (35), tengah menjadi sorotan.

DLL ditemukan tewas di disebuah kamar kos-hotel (kostel) di Jalan Telaga Bodas Raya Nomor 11 Karangrejo, Gajahmungkur, Kota Semarang, Senin (17/11) sekira pukul 05.30 WIB.

Lantas siapa sebenarnya sosok DLL?

Kerabat DLL, Tiwi, menyebut korban dikenal sebagai sosok pendiam.

Ia mengungkap, DLL sudah merantau bekerja di Kota Semarang sekitar empat tahun terakhir.

DLL merupakan warga asli Purwokerto.

Ia merantau ke kota Semarang selepas ayah dan ibunya meninggal dunia.  

"Korban masih sendiri (lajang), ia kuliah hingga jadi dosen tetap di Untag belum lama sekitar 2021 atau 2022," ujar Tiwi dikutip dari TribunJateng.com, Rabu (19/11/2025).

Selama di Semarang, DLL sebenarnya tidak tinggal di kos-hotel tempat jenazahnya ditemukan.

Ia memiliki kamar kos sendiri yang lokasinya memang tak jauh dari kostel tempat korban ditemukan meninggal dunia.

"Ya kabarnya korban sering keluar masuk kostel itu akhir-akhir ini," kata Tiwi.

Kepolisian sempat mengungkap kematian DLL disebabkan karena sakit.

Dugaan ini muncul karena korban sempat berobat ke rumah sakit Tlogorejo Semarnag dua hari berturut-turut sebelum meninggal dunia.

Menurut Tiwi, DLL tidak memiliki riwayat penyakit tertentu selama tinggal di kota Semarang.

"Korban dari dulu kelihatan sehat tidak ada tanda-tanda sakit tertentu," beber Tiwi.

Sejauh ini keluarga korban belum bisa mengungkap hasil autopsi jenazah korban.

"Untuk hasil autopsi nanti kami kabari besok (Rabu, 19 November 2025)," terangnya. 

Baca juga: Gerak-gerik AKBP B saat Autopsi Jenazah Dosen Untag Semarang, Keluarga Korban Langsung Curiga!

DOSEN UNTAG MENINGGAL - Autopsi dosen Untag yang meninggal di hotel akhirnya selesai, korban tercatat satu Kartu Keluarga dengan AKBP B, kini AKBP B diperiksa polisi.
DOSEN UNTAG MENINGGAL - Autopsi DDL dosen Untag yang meninggal di hotel akhirnya selesai, korban tercatat satu Kartu Keluarga dengan AKBP B, kini AKBP B diperiksa polisi. (Kolase TribunTrends/Istimewa)

Seperti diketahui, Kematian DLL pertama kali dilaporkan oleh seorang perwira polisi berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP).

Polisi pria ini berinisial B, menjabat sebagai Direktorat Samapta Polda Jawa Tengah bagian Pengendalian Massa (Dalmas).

Anehnya, korban dan AKBP B tercantum dalam Kartu Keluarga (KK0 yang sama.

Keluarga pun terkejut ketika mengetahui hal tersebut.

"Iya korban satu KK dengan saksi pertama (AKBP B), katanya sebagai saudara. 

Kecurigaan ini muncul ketika adik saya menanyakan alamat korban dengan saksi pertama kog sama, ternyata mereka satu KK, korban dimasukkan ke KK sebagai saudara," ungkap Tiwi.

Menurut Tiwi, keluarga tidak pernah mendengar korban menyebut nama polisi tersebut.

Ia menduga pencantuman korban dalam KK AKBP B dilakukan agar proses perpindahan KTP ke Kota Semarang dapat berjalan lebih mudah.

Lebih jauh, keluarga juga mempertanyakan sikap AKBP B yang tidak hadir di rumah sakit saat autopsi jenazah akan dilakukan.

"Kalau namanya saudara harusnya hadir karena sebagai saudara harusnya hadir, tapi sampai sore dia (polisi) itu tidak datang," papar Tiwi.

Pihak keluarga juga mendapati sejumlah kejanggalan dalam peristiwa kematian DLL.

Yang pertama, Tiwi mengungkap adanya keterlambatan informasi.

Keluarga baru diberi tahu pada Senin petang, padahal korban ditemukan pada pukul 05.30 WIB.

Selain itu, kondisi korban saat ditemukan juga menimbulkan tanda tanya.

Korban ditemukan dalam keadaan telanjang dan tergeletak telentang di lantai kamar mandi tanpa alas.

Foto yang diterima keluarga menunjukkan kondisi wajah korban yang tampak berbeda dari keadaan semasa hidup, sehingga semakin memicu kecurigaan atas penyebab kematiannya.

"Informasinya keluar darah dari hidung dan mulut korban.

Kemudian sekilas dari foto korban yang kami terima,  ada bercak darah keluar dari bagian intim korban.

Nah ini yang masih membuat keluarga korban masih merasa janggal atas kematian ini," kata Tiwi 

Keluarga korban masih menunggu keputusan keluarga besar untuk langkah hukum ke depannya.

"Sebenarnya keluarga sudah menggebu-gebu tapi silahkan nanti keluarga terutama kakak kandung dari korban," ujar Tiwi.

(TribunTrends.com/ Amr)

Tags:
dosenUntagSemarangdosen Untag meninggalAKBP B
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved