Drama MBG
Dipaksa Minta Maaf! Wakil Ketua DPR Cucun Ciut Setelah Remehkan Ahli Gizi: Saya Koreksi Ucapan Saya
Wakil Ketua DPR Cucun Ahmad Syamsurijal minta maaf usai menyebut ahli gizi tidak diperlukan dalam program MBG dan bisa diganti lulusan SMA
Editor: jonisetiawan
Ringkasan Berita:
- Cucun Ahmad Syamsurijal menyebut ahli gizi tidak diperlukan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan bisa digantikan lulusan SMA
- Cucun muncul di DPR untuk meminta maaf secara terbuka. Ia mengakui pernyataannya keliru
- Kontroversi bermula dari video ahli gizi yang mengkritik kebijakan MBG terutama penggunaan pegawai tanpa latar pendidikan gizi sebagai “ahli gizi”
TRIBUNTRENDS.COM - Polemik besar meledak di ruang publik setelah pernyataan Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, mengenai program Makan Bergizi Gratis (MBG) mendadak viral dan memicu gelombang kemarahan dari berbagai kalangan.
Ucapannya yang menyepelekan profesi ahli gizi menyulut perdebatan nasional, memaksa banyak pihak turun tangan, hingga akhirnya menyeret Cucun untuk memberikan klarifikasi dan permintaan maaf secara terbuka.
Baca juga: Mengintip Isi Garasi Cucun Ahmad Syamsurijal, Wakil Ketua DPR yang Lagi Viral, Ada Vellfire Rp1,8 M!
Pernyataan Cucun yang Memicu Badai Kritik
Semua bermula ketika sebuah video diskusi di media sosial menampilkan Cucun Ahmad Syamsurijal seolah menyepelekan keberadaan ahli gizi dalam program MBG.
Dalam rekaman yang menyebar cepat itu, Cucun menyebut bahwa program Makan Bergizi Gratis tidak membutuhkan ahli gizi dan peran tersebut bisa digantikan oleh lulusan SMA.
Pernyataan tersebut langsung memantik kecaman mulai dari praktisi kesehatan, akademisi, hingga masyarakat umum yang menilai Cucun tak memahami dinamika teknis dunia gizi.
Gelombang protes datang dari berbagai organisasi, termasuk Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi), yang merasa profesi mereka diremehkan di hadapan publik.
Akhirnya Minta Maaf: “Pernyataan Saya Keliru”
Di tengah kritik yang membanjir, Cucun akhirnya muncul di Gedung DPR RI pada Senin, 17 November 2025, untuk menyampaikan permohonan maaf secara resmi.
Ia mengakui bahwa pandangannya sebelumnya keliru dan menegaskan tidak pernah bermaksud merendahkan profesi ahli gizi.
“Saya sudah sampaikan di media sosial saya (permintaan maaf), bahkan semalam kita diskusi sama Ketum Persagi,” ujarnya, merujuk pada pertemuan yang ia lakukan dengan Ketua Umum Persagi.
Pertemuan tersebut, menurutnya, berjalan dalam suasana saling terbuka dan mencoba menemukan titik temu demi kelancaran program MBG.
Baca juga: Harta Cucun Ahmad Syamsurijal, Wakil Ketua DPR Sebut MBG Tak Butuh Ahli Gizi, Punya Utang Rp15 M!
Mengakui Pentingnya Peran Ahli Gizi
Cucun juga mengklarifikasi kesalahpahaman yang sempat terjadi.
Ia menyatakan bahwa ahli gizi memiliki peran sangat penting untuk memastikan program MBG berjalan sesuai standar kesehatan dan kebutuhan anak-anak di berbagai daerah.
“Dalam pelaksanaan program MBG, ahli gizi sangatlah penting.
Mereka yang memahami pola konsumsi, kebutuhan mikro dan makro nutrien, hingga pemetaan kelompok rawan gizi. Jadi saya mengoreksi pernyataan saya sebelumnya,” tegasnya.
Menurut Cucun, polemik ini menjadi pelajaran penting bahwa kebijakan publik terutama yang menyangkut kesehatan tidak bisa dilepaskan dari peran para tenaga ahli.
Ia pun berkomitmen untuk terus terbuka menerima masukan dari para profesional yang bekerja di lapangan.
Gema Besar Program MBG dan Tuntutan Profesionalisme
Program Makan Bergizi Gratis merupakan agenda besar pemerintah untuk menekan angka stunting dan mengurangi ketimpangan nutrisi antarwilayah.
Pelaksanaannya membutuhkan kolaborasi besar antara pemerintah, masyarakat, dan terutama tenaga medis yang bergerak langsung di wilayah-wilayah program.
Kontroversi ini membuka mata bahwa keterlibatan ahli gizi tidak bisa dinegosiasi begitu saja.
Profesionalisme diperlukan untuk mencegah kesalahan perhitungan nutrisi yang bisa berdampak pada kesehatan anak-anak penerima manfaat.
Viral di Media Sosial: Video yang Menyulut Amarah
Sebelumnya, media sosial digemparkan dengan video diskusi Badan Gizi Nasional (BGN) di Kabupaten Bandung.
Dalam rekaman itu, seorang ahli gizi menyampaikan kritik pedas terhadap kebijakan MBG yang tidak menempatkan ahli gizi di setiap dapur MBG.
Ironisnya, pegawai yang disebut sebagai ‘ahli gizi’ di dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) ternyata tidak memiliki latar belakang pendidikan gizi.
Ahli tersebut pun meminta BGN berhenti menggunakan label “ahli gizi” untuk pegawai yang tak memenuhi syarat akademis.
Ia menyarankan agar jabatan tersebut diganti dengan QC (quality control) atau QA (quality assurance).
Ia juga memberikan solusi lain: BGN bisa menggandeng Persagi agar kebutuhan tenaga ahli gizi di setiap SPPG benar-benar terpenuhi.
Peserta itu bahkan mengingatkan risiko serius bila BGN merekrut tenaga tanpa latar pendidikan gizi yakni makanan yang diberikan bisa tidak sesuai kebutuhan nutrisi anak.
Selain Persagi, ia juga menyarankan kerjasama dengan HAKLI, organisasi profesi kesehatan lingkungan.
Baca juga: Sindir Cucun DPR Soal Ahli Gizi! Dokter Tan: Semoga Kalau Dia Masuk RS, yang Urus Lulusan SMA
Pernyataan Ahli Gizi Dipotong, Cucun Menuding Arogansi
Namun suasana memanas ketika Cucun memotong penyampaian ahli gizi tersebut.
Ia melarang sang ahli untuk melanjutkan solusinya dan bahkan menuduhnya arogan karena “membanggakan profesi”.
Tidak berhenti di situ, Cucun dengan nada congkak menyatakan bahwa profesi ahli gizi bisa dihapus hanya dengan satu ketukan palu DPR RI.
“Saya nggak suka anak muda arogan kayak gini. Mentang-mentang kalian sekarang dibutuhkan negara, kalian bicara undang-undang. Pembuat kebijakan itu saya,” ucapnya tajam.
Ia menambahkan, “Semua keputusan di Republik ini, saya tinggal pegang palu, selesai.”
Cucun lalu menyebut akan mengubah diksi “ahli gizi” dalam program MBG menjadi “tenaga yang menangani gizi”. Menurutnya, dengan perubahan istilah tersebut, BGN tidak perlu lagi merekrut ahli gizi.
“TIDAK perlu ahli gizi. Cocok nggak? Nanti saya selesaikan di DPR,” katanya, disambut sorakan peserta.
***
(TribunTrends/Sebagian artikel diolah dari wartakota)
| Sindir Cucun DPR Soal Ahli Gizi! Dokter Tan: Semoga Kalau Dia Masuk RS, yang Urus Lulusan SMA |
|
|---|
| Viral! Anak Wakil Ketua DPRD Sulsel Kelola 41 Dapur MBG, Jejak Perjalanan Yasika Aulia Terkuak |
|
|---|
| Beda MBG di Singapura dan Indonesia: Beda Sistem, Beda Visi Gizi Anak, Menu Makanan Bebas Gorengan |
|
|---|
| Purbaya Pasang Badan untuk Prabowo: Makan Bergizi Gratis Bukan Buang Duit, Tapi Bangun Bangsa! |
|
|---|
| Dari Piring Gizi ke Rumah Sakit: 10.482 Anak Keracunan MBG, Pemerintah Dinilai Tutup Mata |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/trends/foto/bank/originals/Wakil-Ketua-DPR-Cucun-Ahmad-Syamsurijal-viral-karena-menyebut-ahli-gizi.jpg)