Breaking News:

Kerangka Reno dan Farhan Ditemukan, Polisi Sebut Bukan Korban Pembunuhan, Hilang Saat Demo Kwitang

Kerangka Reno dan Farhan ditemukan, sosok yang hilang dalam insiden demo ricuh di Kwitang, polisi menyebut keduanya bukan korban pembunuhan

TribunJakarta.com/Instagram @kontras_update
KORBAN DEMO RICUH KWITANG - Kerangka Reno dan Farhan ditemukan, sosok yang hilang dalam insiden demo ricuh di Kwitang, polisi menyebut keduanya bukan korban pembunuhan 
Ringkasan Berita:
  • Kerangka Reno dan Farhan yang sebelumnya dilaporkan hilang saat insiden demo ricuh di Kwitang akhirnya ditemukan. 
  • Polisi memastikan hasil penyelidikan menunjukkan bahwa keduanya bukan korban pembunuhan. 
  • Temuan ini sekaligus menjawab misteri hilangnya dua sosok tersebut sejak kericuhan terjadi.

TRIBUNTRENDS.COM - Polisi akhirnya berhasil mengungkap identitas dua kerangka manusia yang ditemukan di Gedung ACC Kwitang, Jakarta Pusat.

Setelah melalui proses identifikasi mendalam, Tim Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati memastikan bahwa keduanya adalah Reno Syahputra Dewo dan Muhammad Farhan, dua pemuda yang sebelumnya dilaporkan hilang sejak aksi demonstrasi berujung ricuh pada Agustus 2025.

Kepala Biro Laboratorium Kedokteran dan Kesehatan (Labdokkes) Polri, Brigjen Sumy Hastry, menjelaskan bahwa proses identifikasi dilakukan dengan berbagai metode ilmiah.

Tim ahli melakukan analisis terhadap tulang tengkorak dan panggul, memeriksa DNA, serta mencocokkan struktur gigi jenazah untuk memastikan identitas korban.

Baca juga: Terbakar hingga Tak Dikenali, Dua Kerangka di Kwitang Akhirnya Punya Nama, Mereka Reno dan Farhan!

Korban demo ricuh di Kwitang Reno dan Farhan, kerangkanya kini ditemukan
Korban demo ricuh di Kwitang Reno dan Farhan, kerangkanya kini ditemukan (Tangkap layar YouTube Kompascom)

“Hasil pemeriksaan DNA dan gigi post mortem 0080 cocok dengan ante mortem 002 sehingga teridentifikasi Reno Syahputra Dewo anak biologis dari bapak Muhammad Yasin,” ujar Sumy di RS Polri Kramat Jati, Jumat (7/11/2025).

Sementara itu, untuk kerangka kedua, tim identifikasi menggunakan data sekunder berupa perhiasan kalung, kepala ikat pinggang, dan hasil uji DNA tulang.

Dari hasil pemeriksaan, ditemukan kecocokan yang mengarah pada identitas korban kedua.

“Hasil pemeriksaan nomor post mortem 0081 cocok dengan ante mortem 001 sehingga teridentifikasi Muhammad Farhan,” jelasnya.

Dengan terungkapnya identitas kedua korban ini, misteri hilangnya Reno dan Farhan sejak kerusuhan di kawasan Kwitang akhirnya menemukan titik terang.

Proses penyelidikan pun kini berlanjut untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian keduanya dan bagaimana jasad mereka bisa ditemukan di dalam gedung tersebut.

Terlihat di sekitar lokasi saat kericuhan

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto menyampaikan, kedua korban sempat terlihat di sekitar Gedung ACC saat kerusuhan terjadi.

"Ada video amatir yang menunjukan dua orang itu berada di sekitar lokasi kejadian kalau kegiatannya kami enggak bisa (memastikan)," kata Budi.

Budi menuturkan, saat itu anggota Brimob tengah bertahan dari serangan massa, termasuk provokasi yang datang dari arah gedung.

"Kita melakukan defense terhadap itu, tetapi serangan banyak, salah satunya ada provokasi di gedung," ujarnya.

"Kenapa gedung itu menjadi suatu titik sasaran? Ada provokasi yang disampaikan sehingga gedung itu menjadi titik amuk yang dilakukan pembakaran," ujarnya.

Proses penyerahan dua jenazah Reno Syahputra Dewo dan Muhammad Farhan,
Proses penyerahan dua jenazah Reno Syahputra Dewo dan Muhammad Farhan, (KOMPAS.com/Febryan Kevin)

Bukan korban pembunuhan

Budi memastikan Reno dan Farhan meninggal karena terjebak dalam kebakaran yang melanda gedung, bukan akibat tindak kekerasan.

"Bukan (korban pembunuhan)," tegas Budi.

Budi menjelaskan, Reno dan Farhan tewas akibat kebakaran yang terjadi di Gedung ACC pada akhir Agustus 2025 lalu.

"Yang bersangkutan terperangkap di gedung yang terbakar pada saat aksi kerusuhan, bukan korban pembunuhan," tambahnya.

Kedua kerangka ditemukan berdekatan di lantai dua gedung dalam kondisi tertimpa reruntuhan.

"Saling berdekatan, kedua (korban) itu (jasadnya berada) di lantai dua. (Mereka) terjebak (kebakaran) karena memang di lantai dua itu diteralis, jadi tidak bisa untuk melarikan diri," jelas Budi.

Keduanya sudah menjadi kerangka tertimpa puing saat pertama kali ditemukan

“Itu kan saat olah TKP termasuk dilihat ada bukti-bukti yang mendukung, bahwa jenazah itu berada di situ, kenapa? Tertimpa oleh puing-puing. Apakah itu diletakkan orang setelah menaruh jenazah atau memang dalam kondisi yang saat kejadian memang runtuh,” ungkap Budi.

Baru ditemukan dua bulan setelah kebakaran

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat Roby Saputra menjelaskan, kerangka korban baru dapat ditemukan karena tertimbun puing dan kondisi sisa kebakaran menyulitkan proses identifikasi.

Pascakebakaran, kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pertama pada 2 September 2025 usai pemilik gedung melaporkan insiden kebakaran.

Namun, saat itu hasil olah TKP tidak menemukan kerangka kedua korban. Polisi juga tidak mencium apa pun di sana.

“Karena dari lokasi tersebut itu bercampur dengan puing-puing sisa kebakaran,” ujar Roby.

Pada 19 September 2025, tim Labfor juga melakukan olah TKP dan tidak menemukan kerangka korban.

“Tanggal 19 (September) juga ada lagi dari Labfor. Iya karena memang kondisinya kalau kebakaran, kalau daging terbakar itu sama dengan bau kayu terbakar gitu, kalau terbakar yang full menyeluruh,” terang Roby.

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyatakan bahwa dengan ditemukannya Reno dan Farhan, jumlah korban tewas dalam kerusuhan Agustus 2025 bertambah menjadi 11 orang.

"Jumlah orang yang meninggal dalam peristiwa unjuk rasa dan kerusuhan menjadi 11 orang, yang selama ini ada sembilan di berbagai daerah," kata Komisioner Komnas HAM Saurlin P. Siagian.

(TribunTrends.com/Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Tags:
RenoFarhanKwitangdemo
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved