Dugaan Penipuan Mortgage Mr Terima Kasih, Bobroknya Dibongkar Istri Sendiri: Korbannya Disabilitas

“Orang-orang ini ambil KPR lewat bank Rusia untuk beli produknya dia, tapi rumahnya tidak ada. Sampai hari ini mereka tetap bayar KPR,” kata Zoe.

Yang lebih menyayat hati, sebagian korban disebut berasal dari kalangan penyandang disabilitas.

“Itu yang bikin saya terenyuh dan akhirnya mau buka suara,” ungkapnya.

Zoe mengungkap, kasus ini mulai terbongkar setelah dirinya sempat meminta perlindungan ke Kapolda Bali, hingga akhirnya satu per satu dugaan penipuan sang suami terungkap.

Kasus pelik Mr Terima Kasih

Kasus hukum yang melibatkan Warga Negara Asing (WNA) asal Rusia, Sergei Domogatskii atau dikenal Mr Terimakasih dengan sesama WNA lain yang berseberangan kini semakin pelik.

Setelah sebelumnya melaporkan kasus dugaan pemerasan dan kekerasan, kini Sergei justru menghadapi babak baru setelah dirinya dilaporkan balik ke Polda Bali atas dugaan penipuan investasi senilai puluhan miliar rupiah dan penghinaan di media sosial. 

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Bali, Kombes Pol Ariasandy, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima belasan laporan yang ditujukan kepada Sergei Domogatskii. 

"Polda Bali telah menerima laporan sebanyak 12 laporan yang berbeda dari 12 Warga Negara Asing," ujar Kombes Pol Ariasandy saat dihubungi Tribun Bali, pada Kamis (23/10/2025).

Laporan-laporan tersebut memiliki pokok aduan yang berbeda-beda, mulai dari dugaan penipuan investasi dengan kerugian mencapai puluhan miliar rupiah.

Hingga aduan terkait penghinaan yang dilakukan melalui media sosial.

Polda Bali mencatat laporan terhadap WNA Sergei ini berasal dari inisial WNA pelapor TI, VN, DC, VK, IAT, OD, AS, KV, MVV, SAB, AAP, dan IS.

Laporan ini tidak hanya menyasar nama Sergei secara pribadi, tetapi juga akun media sosial miliknya dengan akun at fachwerk_domogatskogo dengan pengikut 1,1 juta di Instagram.

Selain itu, ada pula dua nama perusahaan yang turut dilaporkan bersamanya, yakni PT RH dan PT BDG.

Polda Bali telah melakukan analisis dan evaluasi terkait 12 laporan tersebut.

Per hari ini, Kamis 23 Oktober 2025, proses penanganan kasus dibagi menjadi dua tahap ada 6 laporan telah didisposisi ke subdit terkait untuk ditindaklanjuti dan 6 laporan lainnya masih dalam tahap penyelidikan.