Soal Proyek Whoosh, Ternyata Menkeu Purbaya Sedikit Setuju dengan Pendapat Jokowi, "Ada Betulnya"
Menteri Keuangan Purbaya mengungkapkan responnya terkait pendapat Joko Widodo soal proyek kereta cepat Whoosh, ternyata sedikit setuju, soal apa?
Editor: Nafis Abdulhakim
Ringkasan Berita:
- Mantan Presiden RI Joko Widodo menegaskan bahwa proyek kereta cepat Whoosh tidak dibangun semata-mata untuk mencari keuntungan.
- Menurutnya, manfaat sosial dari keberadaan Whoosh telah dirasakan secara langsung oleh masyarakat.
- Menanggapi hal tersebut, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengakui bahwa pernyataan Jokowi tersebut memang ada benarnya.
TRIBUNTRENDS.COM - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa memberikan tanggapan terkait pernyataan mantan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), mengenai proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) yang disebut bukan semata-mata soal keuntungan.
Purbaya sependapat dengan pandangan Jokowi tersebut.
Ia menilai proyek Whoosh memang memiliki misi besar dalam pengembangan kawasan di sepanjang jalurnya.
“Ada betulnya juga sedikit, karena kan Whoosh sebetulnya ada misi regional development juga,” ujar Purbaya saat ditemui di Menara Bank Mega, Jakarta, Selasa (28/10/2025), seperti dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Jokowi Jawab Polemik Kereta Cepat Whoosh Rp118 Triliun: Bukan Mencari Untung, Tapi Soal Masa Depan
Meski demikian, Purbaya menegaskan bahwa pemerintah masih memiliki pekerjaan rumah untuk menuntaskan pengembangan ekonomi di area sekitar jalur kereta cepat tersebut.
“Mungkin di mana ada pemberhentian di sekitar jalur Whoosh, supaya ekonomi sekitar tumbuh, itu harus dikembangkan ke depan. Jadi ada betulnya,” pungkasnya.
Sebelumnya, Jokowi menegaskan bahwa pembangunan proyek Whoosh tidak dilakukan semata-mata demi mencari laba.
Menurutnya, keberadaan Whoosh sebagai transportasi massal berorientasi pada pelayanan publik, bukan keuntungan komersial.
“Prinsip dasar transportasi massal atau transportasi umum adalah layanan publik, bukan mencari laba,” kata Jokowi saat berada di Kota Solo, Jawa Tengah, Senin (27/10/2025), dikutip dari TribunSolo.com.
Jokowi menambahkan, meski secara finansial proyek Whoosh dinilai belum menguntungkan, manfaat sosial yang dihasilkannya sudah sangat terasa bagi masyarakat.
Mulai dari peningkatan produktivitas, berkurangnya waktu tempuh, hingga menurunnya polusi udara.
“Transportasi massal atau transportasi umum tidak diukur dari laba, tapi dari keuntungan sosial, social return of investment.
Pengurangan emisi karbon, peningkatan produktivitas masyarakat, polusi yang berkurang, waktu tempuh yang lebih cepat—di situlah keuntungan sosial dari pembangunan transportasi massal,” jelas Jokowi.
Ia juga menegaskan, jika pemerintah memberikan subsidi untuk proyek semacam ini, hal tersebut bukanlah kerugian, melainkan bentuk investasi jangka panjang bagi masyarakat.
“Kalau ada subsidi, itu investasi, bukan kerugian,” tutup Jokowi.
Proyek Whoosh Diselidiki KPK
Sementara itu, Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Budi Prasetyo, mengungkapkan pihaknya sedang menyelidiki dugaan mark up proyek Whoosh.
Budi mengatakan penyelidikan dugaan mark up proyek Whoosh saat ini sedang dalam proses.
Ia menyebut KPK juga fokus mencari bukti dan keterangan terkait unsur-unsur peristiwa pidana proyek era mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu.
Namun, Budi belum bisa merinci apa saja temuan KPK, sebab proses penyelidikan yang sudah dilakukan sejak awal 2025, masih berlangsung.
"Adapun penyelidikan perkara ini sudah dimulai sejak awal tahun. Jadi memang ini masih terus berprogres dalam proses penyelidikan."
"Karena memang masih di tahap penyelidikan, informasi detail terkait progres atau perkembangan perkaranya belum bisa kami sampaikan secara rinci," jelas Budi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (27/10/2025).
"Kami pastikan, KPK terus menelusuri melalui pihak-pihak yang diduga mengetahui, memiliki informasi, dan keterangan yang dibutuhkan untuk mengurai, memperjelas, dan membuat terang dari perkara ini," tuturnya.
Budi memastikan KPK tak menemui kendala khusus meski penyelidikan sudah berjalan hampir satu tahun.
Ia meminta publik percaya pada proses hukum yang sedang berjalan saat ini.
"Sejauh ini tidak ada kendala, jadi memang penyelidikan masih terus berprogres. Kita berikan ruang, kita berikan waktu pada proses penegakan hukum yang sedang berjalan di KPK ini," pungkasnya.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, juga mengatakan kasus dugaan mark up Whoosh masuk tahap penyelidikan.
"Saat ini sudah pada tahap penyelidikan," ujarnya, Senin.
(TribunTrends.com/Tribunnews.com)
Sumber: Tribunnews.com
| Rocky Gerung Soal Gaya Komunikasi Purbaya, Menkeu Disebut Ingin Jadi Capres, "Ambisi Terlihat" |
|
|---|
| Auto Tutup Mulut! Na Daehoon Terdiam Disawer Gift Paus Jennifer Coppen Berulang Kali, Segini Cuannya |
|
|---|
| Sosok Wan Saiful Wan Jan, Anggota DPR Malaysia Murka Nama Prabowo Salah Sebut Jokowi, Memalukan! |
|
|---|
| Menkeu Purbaya Ditunjuk Presiden Prabowo Urusi MBG, Berikut Rincian Tugas Barunya, Mampu? |
|
|---|
| FOMO Politik! Rocky Gerung Sebut Popularitas Purbaya Tak Akan Tahan Lama: Cepat Naik, Cepat Turun |
|
|---|