Breaking News:

Kisah Pierre Tendean, Tewas dalam Gerakan 30 September di Usia 26 Tahun, Ternyata Salah Tangkap!

Pasukan Cakrabirawa yang ditugaskan untuk menculik Jenderal AH Nasution dalam G30S 1965 malah menangkap Pierre Tendean.

Editor: Amir M
Wikimedia
PIERRE TENDEAN - Pierre Tendean, Pahlawan Revolusi Indonesia yang tewas dalam G30S 1965. 

"Oh, ini si Londo (istilah sebutan bagi warga asing) yang mengaku-aku Jenderal Nasution," teriak mereka yang didengar Boengkoes.

Dia menambahkan, mereka sempat mengancam Pierre untuk memberitahukan posisi Jenderal Nasution, tetapi dirinya tidak mendengar apa respons dari perwira muda tersebut.

Pada akhirnya, Pierre Tendean tetap disekap dan dibunuh oleh seorang anggota Pemuda Rakyat bernama Robertus Djukardy, menurut pengakuan Boengkoes.

Baca juga: Momen Menegangkan Adik Soeharto Lindungi Ibu Tien saat Tragedi G30S/PKI, Bawa 2 Senjata Sekaligus

Profil Pierre Tendean

Masykuri dalam buku Pierre Tendean (1983) menggambarkan sosok pahlawan berparas tampan ini.

Kapten Pierre Tendean dilahirkan di rumah sakit CBZ (R.S. Cipto Mangunkusumo) Jakarta, pada tanggal 21 Februari 1939.

Ia merupakan anak kedua dari tiga bersaudara sekaligus putera laki-laki satu-satunya dari keluarga Dr. A.L. Tendean, seorang dokter jiwa asal Minahasa.

Sang ibu berdarah Belanda-Perancis yang memberinya nama lengkap Pierre Andries Tendean.

Sementara kakak Pierre Tendean bernama Mitze Farre dan adiknya bernama Rooswidiati.

Semasa kecil hidupnya berpindah-pindah mengikuti pekerjaan sang ayah.

Pada masa perang gerilya, keluarga mereka membantu para pemuda dengan memberi obat-obatan secara sembunyi-sembunyi.

Ia bersekolah dengan baik dan bercita-cita menjadi seorang perwira militer dengan memasuki Akademi Militer Nasional (AMN).

Keinginannya sempat ditolak keluarga yang menginginkan putra mereka untuk meneruskan jejak sang ayah, terlebih Pierre Tendean adalah putra satu-satunya.

Namun pada akhirnya ia berhasil diterima di Akademi Militer Nasional dan mengambil jurusan teknik.

Wajahnya yang tampan membuatnya dijuluki Robert Wagner dari Bumi Panorama, serta dipanggil "patona" oleh para seniornya di akademi.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Tags:
Pierre TendeanCakrabirawaAH Nasution
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved