Benarkah Dukungan Jokowi untuk Prabowo-Gibran Dua Periode Demi Selamat dari Kasus Ijazah?

TRIBUNTRENDS.COM - Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), kembali menjadi sorotan setelah arah dukungannya untuk pasangan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dua periode dikaitkan dengan isu dugaan ijazah palsu.

Isu ini muncul setelah Jokowi secara terbuka mengerahkan relawan untuk mendukung penuh Prabowo-Gibran melanjutkan kepemimpinan hingga dua periode, meski pemilu masih empat tahun lagi.

Namun, di saat yang sama, Jokowi masih menghadapi tuduhan ijazah palsu yang kasusnya tengah berproses di Polda Metro Jaya.

Baca juga: Gibran Tersudut Gegara Cuitan Dokter Tifa Soal Ijazah SMP, Kepala Sekolah Turun Tangan Bela Muridnya

Analisis PDI-P: Ada Mekanisme Penyelamatan

Ketua DPD PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pareira, menilai ada strategi politik di balik pernyataan Jokowi yang dianggap terlalu dini.

Menurutnya, langkah itu bisa menjadi “mekanisme penyelamatan” Jokowi dan Gibran yang sama-sama terseret polemik ijazah.

"Ini momennya terlalu cepat ya. Kita perlu perhatikan, apa sih sebenarnya latar belakang sehingga Pak Jokowi ini memaksakan menyampaikan itu terlalu cepat," ujar Andreas di program Sapa Indonesia Pagi, Kompas TV, Senin (22/9/2025).

Ia menyinggung bahwa Jokowi maupun Gibran kini sama-sama menghadapi gugatan.

"Ya kan kita lihat gitu situasi saat ini gimana, ya serangan terhadap Pak Jokowi sendiri soal ijazah kemudian Gibran juga akhir-akhir dipersoalkan soal ijazahnyanya," lanjut Andreas.

Menurutnya, hal ini bisa dibaca sebagai upaya Jokowi mencari jalur aman.

"Sehingga ini perlu ada apa mekanisme, escape mechanism gitu ya, mekanisme penyelamatan," jelasnya.

Andreas juga mengaitkan hal ini dengan pengalaman Pilpres 2024, di mana aturan konstitusi sempat berubah sehingga membuka jalan bagi Gibran maju sebagai cawapres meski usianya di bawah 40 tahun.

"Kita tahu Pak Jokowi ini kan sangat cerdik dalam berpolitik… bagaimana Pak Jokowi memainkan semua instrumen, untuk sampai kepada anaknya itu jadi wakil presiden," tegasnya.

Baca juga: Makna Tersembunyi di Balik Jokowi Dukung Prabowo 2 Periode, Pengamat: Persiapkan Gibran Presiden

Jokowi: “Apa Hubungannya?”

Menanggapi tudingan itu, Jokowi memilih santai dan justru tertawa kecil. Ia menegaskan bahwa tidak ada kaitan antara dukungan Prabowo-Gibran dua periode dengan isu ijazah palsu.

“Apa hubungannya? Enggak ada hubungannya. Ijazah sama dua periode hubungannya apa,” ujar Jokowi, Jumat (26/9/2025).

Menurut Jokowi, sikapnya tersebut murni untuk melanjutkan program kerja Prabowo-Gibran.

Ia juga mengingatkan bahwa dukungan itu disampaikan di forum relawan, sesuai pertanyaan yang diajukan kepada dirinya.

“Itu kan saya sampaikan itu sejak awal ke dalam pertemuan relawan, ada yang bertanya dan saya jawab bahwa kita mendukung penuh pemerintahan Pak Prabowo untuk dua periode," jelasnya.

Bahkan, Jokowi menegaskan tidak masalah jika ada pihak yang tidak sependapat.

"Kalau ada yang enggak setuju ya enggak apa-apa. Namanya demokrasi,” imbuhnya.

Relawan Gerakkan Dukungan

Pernyataan Jokowi diperkuat Ketua Umum Relawan Bara JP, Willem Frans Ansanay, yang menyebut pihaknya telah menerima amanat untuk mengusung Prabowo-Gibran dua periode.

Hal itu disampaikan dalam acara pelantikan pengurus Bara JP 2025–2030 di Museum Joang ’45, Menteng, Jakarta, pada 13 September 2025.

Acara tersebut juga dihadiri putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, yang kini menjabat Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Jokowi pun membenarkan pernyataan tersebut.

“Saya sampaikan itu ke relawan. Kan ada yang bertanya mereka,” tandasnya.

***

(TribunTrends/Sebagian artikel diolah dari TribunSolo)