Azis Anwar, Kades Cimanggis Gelar Acara Khitanan Anak Bak Resepsi Nikah Artis, Gajinya Rp 2,4 Juta

TRIBUNTRENDS.COM - Kepala Desa (Kades) Cimanggis, Bogor menjadi sorotan saat menggelar pesta khitanan anaknya bak resepsi pernikahan artis.

Abdul Azis Anwar, menempatkan tenda layaknya pernikahan dengan hiasan mewah di lorong sepanjang 150 meter di tengah permukiman warga gang Kampung KB Jaya Mekar.

Padahal menurut data, gaji kepala desa hanya sebesar Rp  Rp2.426.640 atau setara 120 persen dari gaji pokok Pegawai Negeri Sipil (PNS) golongan II/a.

Baca juga: Dipecat PDIP, Wahyudin Jadi Kuli Angkut Semen, Istri Menemani Gaji Rp 200 Ribu, Buat Isi Celengan

Viral di media sosial, khitanan anak seorang kepala desa di Kabupaten Bogor mewah bak resepsi artis.

Lorong tersebut disulap menjadi tenda megah, dihiasi bunga segar serta rangkaian ornamen di kanan kiri jalan.

Karpet hijau dipasang lurus dari pintu masuk hingga ke pusat acara.

Di sepanjang lorong tenda itu, tampak rangkaian bunga, tirai yang digantung rapi, dan lampu-lampu sorot yang memberi kesan megah.

Setibanya di bagian tengah, kursi-kursi tamu tersusun dalam barisan yang rapi.

Ada pula area khusus dengan kursi lebih besar dan dekorasi berbeda untuk tamu undangan tertentu.

Pada panggung utama, dihiasi dekorasi bak pelaminan pernikahan, lengkap kursi dan bunga-bunga berwarna senada tenda.

Tampak pula layar LED berukuran besar dan sedang, menampilkan foto anak Abdul Azis Anwar yang dikhitan.

Ada pula robot action figure berukuran raksasa dipasang di dekat kursi utama.

Karangan bunga dari berbagai pejabat dan tokoh penting juga terpajang di sepanjang jalan.

Salah satu yang menjadi sorotan adalah karangan bunga dari Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi atau KDM yang dipasang di samping pintu masuk gang.

Acara khitanan megah anak Abdul Azis Anwar ini viral usai videonya diunggah di TikTok penyedia jasa Wedding Organizer, @yani_leksono.

Beredarnya video ini memantik reaksi warganet dengan berbagai komentar, mempertanyakan gaya hidup pejabat desa.

Bahkan ada pula warganet yang curiga terkait dana yang didapatkan untuk menggelar acara semewah itu, hingga menyeret KPK.

"KPK nggak mau selidiki ini kah? Gaji lurah per bulan berapa sih? Sampe puluhan juta kah," tanya salah satu warganet di TikTok.

Sosok Kades

Viralnya video acara khitanan anaknya, membuat nama Abdul Azis Anwar menjadi sorotan.

Selain kepala desa, ia juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Bogor.

Dalam kapasitasnya sebagai ketua, Abdul Azis memimpin organisasi yang menaungi para kepala desa di wilayah Bogor.

Sebelum viralnya video ini, Abdul Azis Anwar juga pernah menjadi sorotan lantaran mengajukan permintaan tambahan mobil dinas untuk seluruh desa di Kabupaten Bogor di tengah efisiensi anggaran.

Ia beralasan mobil dinas yang ada saat ini sudah uzur karena diberikan saat era Bupati Bogor Ade Yasin dan Iwan Setiawan.

Oleh karenanya, ia merasa perlu pengadaan mobil dinas desa demi kepentingan warga.

Selain itu, Abdul Aziz Anwar juga merasa iri atas mobil dinas yang dimiliki Camat dan Sekcam yang baru.

"Camat mobil baru, Sekcam mobil baru. Kenapa tidak mobil operasional desa ditambah menjadi dua unit," kata Abdul Aziz Anwar.

Usai mengajukan mobil dinas baru, harta kekayaan Abdul Aziz Anwar pun disorot.

Rumahnya di Gang Lurah Muda, Cimanggis, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, berdiri megah dengan ukuran besar dan tampilan modern. 

Bangunan tingkat dua itu bercat putih dengan ornamen ukiran warna emas dipadu dengan pagar tinggi berwarna hitam.

Rumahnya berdiri kokoh dengan pilar besar di antara rumah warga dan saling berhimpitan dengan tetangga di sebelah kanan dan kirinya.

Tampak dalam video khitanan anak yang beredar, tenda lorong panjang dari depan gang, menyambung dengan rumah mewahnya.

Selain rumah mewah, Abdul Aziz Anwar juga kerap bergaya dengan mengenakan barang-barang branded, mulai dari tas hingga sepatu.

Gaji kepala desa

Gaji kepala desa diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas PP Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang (UU) Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

Pada pasal 81 ayat 2(a) tertulis besaran gaji yang diterima kepala desa, yakni sebesar Rp2.426.640 atau setara 120 persen dari gaji pokok Pegawai Negeri Sipil (PNS) golongan II/a.

Gaji tetap kepala desa dan perangkat desa masuk dalam APBDesa yang bersumber dari alokasi dana desa.

Selain gaji, kepala desa juga mendapatkan tunjangan dan jaminan sosial di bidang kesehatan, ketenagakerjaan, dan tunjangan purnatugas sebanyak satu kali pada akhir masa jabatannya.

Besarannya tergantung pengelolaan dana desa yang ditetapkan dalam APBDesa, paling banyak 30 persen dari jumlah anggaran belanja desa untuk mendanai penghasilan tetap dan tunjangan kepala desa.

"Menerima penghasilan tetap setiap bulan, tunjangan, dan penerimaan lainnya yang sah serta mendapat jaminan sosial di bidang kesehatan dan ketenagakerjaan," demikian bunyi peraturan tersebut.

Sumber harta kekayaan Abdul Aziz Anwar

Abdul Azis mengaku sebelum menjadi kepala desa, ia merupakan seorang pengusaha.

Barang mewah yang dia miliki saat ini, termasuk rumah, merupakan hasil kerja keras membangun bisnis Event Organizer (EO).

"Sebelum saya jadi kades, saya pengusaha EO," katanya.

Ia mengaku sudah menggeluti bisnis EO selama 22 tahun.

Dalam kiprahnya, ia kerap menyelenggarakan acara konser musik, ceremony dan acara besar.

"Kerjaan saya EO, sudah 22 tahun," katanya.

(TribunTrends.com/TribunBogor.com)