Breaking News:

Politik Viral

Isi Podcast yang Bikin Rahayu Saraswati Mundur dari DPR, Potongan Video 2 Menit Berujung Petaka

Rahayu Saraswati yang akrab disapa Sara resmi mengumumkan pengunduran dirinya sebagai anggota DPR RI, terungkap isi podcast viral.

Editor: jonisetiawan
Kolase TribunTrends/Ist
KEPONAKAN PRABOWO MUNDUR - Politisi Partai Gerindra, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, yang akrab disapa Sara secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya sebagai anggota DPR RI. Foto diolah pada 11 September 2025. 

TRIBUNTRENDS.COM - Sebuah langkah politik mengejutkan datang dari politisi Partai Gerindra, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, yang akrab disapa Sara.

Keponakan Presiden Prabowo Subianto itu secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya sebagai anggota DPR RI.

Pengumuman tersebut ia sampaikan langsung melalui sebuah video yang diunggah di akun Instagram pribadinya pada Rabu (10/9/2025).

"Dengan ini saya menyatakan pengunduran diri saya sebagai anggota DPR RI kepada Fraksi Partai Gerindra," ucap Sara dalam video tersebut.

Baca juga: Sosok Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, Keponakan Presiden Prabowo yang Masuk Jajaran Pengurus Kadin

Dalam pernyataannya, Sara juga menjelaskan alasan di balik keputusannya mundur dari kursi Wakil Ketua Komisi VII DPR

Menurutnya, hal itu berkaitan dengan pernyataannya saat menjadi narasumber di sebuah siniar atau podcast milik salah satu media nasional.

Podcast tersebut tayang pada 28 Februari 2025 dengan durasi total 42 menit.

Namun, Sara menegaskan bahwa potongan video yang beredar hanya menyoroti bagian dirinya berbicara pada menit ke-25 hingga ke-27.

Podcast yang dihadirinya itu sendiri berjudul “Rahayu Saraswati: Kupas Isu Perempuan hingga Kolaborasi Ekonomi Kreatif.”

RAHAYU SARASWATI VIRAL - Rahayu Saraswati Djojohadikusumo keponakan Prabowo
RAHAYU SARASWATI VIRAL - Rahayu Saraswati Djojohadikusumo keponakan Prabowo mengumumkan pengunduran dirinya sebagai anggota DPR RI. (Instagram/@rahayusaraswati)

Isi Pernyataan Sara yang Jadi Kontroversi

Lalu, apa sebenarnya yang disampaikan Sara hingga berujung pada keputusannya mundur dari DPR?

Dalam sesi itu, Sara tengah membahas soal lapangan kerja di Indonesia.

Pada potongan menit ke-25 hingga ke-27, ia menekankan bahwa generasi muda jangan hanya mengandalkan pemerintah untuk menyediakan lapangan kerja.

Menurutnya, anak muda juga perlu menciptakan lapangan kerja baru di berbagai bidang.

Sara menambahkan, penting bagi anak muda untuk tidak hanya bergantung pada sektor pekerjaan yang sudah terdampak otomasi.

"Menurut saya, anak-anak muda, ayo kalian kalau punya kreativitas jadilah pengusaha, jadilah entrepreneur, daripada ngomel enggak ada kerjaan, bikin kerjaan buat teman-teman lu," kata Sara di menit ke-26.11.

Ia pun memberikan contoh sederhana: “Kalau misalkan lu bisa masak, bikinlah bisnis kuliner. Lu bisa jahit, bikinlah bisnis fashion.

Lu bisa, bikin apapun itu, ngedit video, jadilah editor. Lu Bahasa Indonesianya dan Bahasa Inggrisnya bagus, jadilah copywriting.”

Baca juga: Kontras Dua Wajah DPR: Primus Yustisio Setia Naik KRL, Nafa Urbach Bela Rumah Mewah Rp50 Juta

Meski begitu, Sara mengakui bahwa sejumlah industri besar seperti pangan maupun hilirisasi tetap akan berkembang ke depan, mengingat hal itu menjadi fokus pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Pada menit ke-27.29, ia kembali mengingatkan pentingnya anak muda untuk tidak semata-mata menggantungkan nasib pada pemerintah.

Menurutnya, pola pikir itu adalah warisan kolonial yang sudah seharusnya ditinggalkan.

"Jangan hanya bersandar, karena kalau masih bersandar pada sektor-sektor padat karya dan bersandar kepada pemerintah untuk provided job, kita berarti masih bersandar di era kolonial di mana kita masih bersandar kepada si raja dan si ratu, priyayi, untuk ngasih kita kerjaan. No! Kita sudah move on dari situ," tegasnya.

Konteks Ekonomi Kreatif

Pernyataan tersebut sejatinya muncul dari pertanyaan pewawancara yang meminta pandangan Sara soal peran ekonomi kreatif dalam mendongkrak perekonomian nasional.

Sebelum bagian kontroversial itu, Sara sempat menyampaikan bahwa pengembangan sektor ekonomi kreatif memang masih perlu ditingkatkan, karena merupakan salah satu kekayaan besar Indonesia.

"Saya memahami Indonesia ini memiliki satu kekayaan yang limitless. Satu sumber kekayaan yang merupakan emasnya Indonesia ke depan, yaitu sektor ekonomi kreatif."

Ia bahkan menekankan pentingnya intellectual property sebagai kunci dalam sektor tersebut.

Sara lalu mencontohkan salah satu unsur ekonomi kreatif yang bisa terus digarap adalah budaya.

Sara Tetap Meminta Maaf

Meski menegaskan bahwa ucapannya telah dipotong dan menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat, Sara tetap menyampaikan permintaan maaf.

"Tidak ada maksud maupun tujuan dari saya sama sekali untuk meremehkan bahkan merendahkan upaya dan usaha yang dilakukan oleh masyarakat, terutama anak-anak muda yang ingin berusaha, tetapi menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan," ujar Sara.

Ia juga menyebut bahwa dana yang berasal dari daerah pemilihannya akan dialokasikan untuk bantuan alat kesehatan, pelatihan usaha, hingga pemberdayaan anak.

Selain itu, ia menargetkan untuk menuntaskan tugas terakhirnya sebagai anggota dewan, yakni menyelesaikan Revisi Undang-Undang Kepariwisataan.

"Saya tetap berkomitmen untuk berjuang melawan perdagangan orang, pengelolaan sampah berkelanjutan, dan isu krisis iklim termasuk energi terbarukan, pemberdayaan anak-anak muda Indonesia, dan keterwakilan perempuan melalui semua organisasi yang saya pimpin maupun rintis," tegasnya.

***

(TribunTrends/Sebagian artikel tayang di Tribunnews)

Tags:
Rahayu SaraswatiPrabowopodcastDPR
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved