Di Usia 85 Tahun, Ratna Sari Dewi Istri Soekarno Tampil Beda dari Dalam Peti Mati, Ini Potretnya

Namun, di balik foto dramatis itu ternyata tersimpan makna mendalam.

Usut punya usut, Dewi Soekarno tengah mengikuti sebuah pameran seni bertajuk “pemakaman” yang menghadirkan figur-figur berpengaruh. 

Dewi dipilih karena dianggap memiliki kontribusi penting dalam kehidupan. Baginya, pengalaman ini menyentuh hati sekaligus membuka ruang refleksi tentang hidup dan mati.

Dewi menulis pesan penuh makna: “Ada satu hal yang tidak bisa dipilih manusia, yaitu nama yang diberikan orang tua. Ada pula hal lain yang tidak bisa kusaksikan sendiri: pemakamanku sendiri.”

Ia pun merenungi soal kematian. Dewi berandai-andai suatu hari bisa melihat kembali eksistensinya semasa hidup dari atas langit.

Ia mengaku ingin bersinar seperti bintang, meninggalkan jejak yang belum pernah ada dalam sejarah.

“Setelah kekalahan, aku menatap bintang-bintang di langit malam. 

Suatu hari aku ingin terbang ke dunia dan bersinar terang, sebagai eksistensi yang belum pernah terlihat sebelumnya,” ungkapnya penuh filosofi.

Tak berhenti di situ, Dewi juga berbicara soal makna hidup. Menurutnya, yang paling penting adalah memiliki tujuan dan misi.

Mimpi, katanya, bukanlah sesuatu untuk sekadar dipandang, tetapi untuk dikejar dan direbut dengan usaha tanpa henti.

Aksi berani sekaligus penuh makna dari Dewi Soekarno ini pun membuat publik terdiam.

Foto dirinya di peti mati bukan hanya sekadar seni, melainkan pesan mendalam tentang kefanaan hidup, perjuangan, dan arti sebuah warisan eksistensi.

***

(TribunTrends/Jonisetiawan)