TRIBUNTRENDS.COM - Politikus Partai NasDem, Ahmad Sahroni, mendadak jadi sorotan usai melontarkan permintaan yang tak biasa.
Kediamannya dilaporkan dijarah massa pada akhir pekan, dan dari sanalah muncul pengakuan yang mengundang tanda tanya besar publik.
Dalam unggahan yang ia sebarkan melalui akun media sosial pada Minggu (31/8/2025), Sahroni menegaskan bahwa siapa pun yang membawa tas selempang merek Louis Vuitton boleh saja menyimpannya.
Baca juga: Jam Tangan Richard Mille Ahmad Sahroni Seharga Rp11,7 M Dikembalikan: Kita Kan Orang Susah Gak Tau
Namun ada satu permintaan khusus: sebuah flashdisk putih yang ia klaim menyimpan “data penting” harus segera dikembalikan.
“Apa ada yg Nemu tas selempang Louis vuitton warna hitam? Isinya ada flashdisk warna putih,” tulis Sahroni.
Seruan itu sontak menggelitik rasa penasaran warganet. Apalagi, di saat rekaman dan laporan menunjukkan bagaimana massa menjarah barang-barang mewah dari rumahnya mulai dari tas bermerek, action figure raksasa, hingga jam tangan mahal, justru Sahroni lebih memilih mencari sebuah flashdisk mungil.
Unggahan itu tidak hanya menyingkap kepanikan pribadi, tetapi juga menyulut spekulasi liar tentang isi data yang dianggap jauh lebih berharga dibanding tumpukan harta mewah.
Tak berhenti di situ, Sahroni pun mengiringi pesannya dengan sebuah pengakuan dan penyesalan.
Ia menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada seluruh rakyat Indonesia atas ucapan-ucapan yang pernah ia lontarkan, sembari berjanji untuk memperbaiki diri.
“Untuk seluruh rakyat Indonesia, saya minta maaf yang sebesar-besarnya atas ucapan yang telah saya lontarkan.
Saya dengan penuh kerendahan hati, tidak akan mengulangi dan akan memperbaiki,” tulisnya.
Namun, saat desakan publik agar dirinya segera pulang ke Indonesia kian menguat, Sahroni menolak.
Dengan alasan keamanan bagi dirinya dan keluarganya, ia menegaskan belum bisa memenuhi tuntutan itu.
“Untuk permintaan agar saya kembali ke tanah air, mohon maaf belum bisa saya penuhi. Karena saya harus menjaga keamanan diri dan keluarga saya,” ucapnya.
Pernyataan itu kian memantik perdebatan. Banyak yang menduga ada rahasia besar tersimpan di dalam flashdisk putih tersebut, sementara sebagian lainnya mengaitkannya dengan eskalasi gelombang protes yang kian membara hingga berubah anarkis.