TRIBUNTRENDS.COM - Tahun ajaran 2025 menjadi momen penting bagi siswa kelas 8 SMP, MTs, dan program Paket C.
Pasalnya, mereka akan segera mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) yang merupakan bagian dari evaluasi nasional sistem pendidikan di Indonesia.
Pelaksanaan ANBK ini berada di bawah tanggung jawab Pusat Asesmen Pendidikan (Pusmendik), yang merupakan bagian dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
Tujuan utama dari program ini adalah untuk memetakan mutu sistem pendidikan di berbagai jenjang, terutama satuan pendidikan dasar dan menengah.
Melalui ketiga instrumen tersebut, ANBK tidak hanya mengukur capaian akademik, tapi juga menilai karakter dan lingkungan belajar siswa, memberikan gambaran yang lebih menyeluruh terhadap kualitas pendidikan.
Untuk pelaksanaan teknisnya, siswa kelas 8 akan mengikuti simulasi ANBK terlebih dahulu yang dijadwalkan pada 21–24 Juli 2025. Simulasi ini bertujuan agar siswa terbiasa dengan antarmuka sistem ANBK serta format soal yang akan diujikan.
Baca juga: Berapa Lama Lampu Strobo Menyala Setelah Terbang Selama 21 Detik? Kunci Jawaban ANBK Kelas 8 SMP/MTs
Setelah itu, pelaksanaan utama ANBK SMP 2025 akan berlangsung secara serentak pada 25–28 Agustus 2025 di seluruh Indonesia.
Bagi siswa dan guru, momen ini menjadi ajang penting untuk memastikan kesiapan teknis maupun pemahaman materi asesmen.
Soal ANBK SMP 2025 Literasi Membaca Kelas 8 dan Kunci Jawaban
Simak bacaan berikut untuk menjawab soal nomor 1-6.
Mimpi Sang Dara
Dara adalah gadis berusia 17 tahun. Dia memiliki hobi melukis dan punya sejuta mimpi. Sayangnya, Dara tidak bisa menopang tubuhnya sendiri tanpa bantuan kursi roda. Hal itu tidak mengurangi semangat Dara untuk tetap menjalani hari-harinya. Suatu pagi, Dara pergi menuju taman yang berada di sekitar kompleks rumahnya bersama Ibu dan Adiknya yang berusia lima tahun. Namun, ketika baru saja sampai di taman, Adik Dara merengek minta pulang karena dia ingin buang air kecil.
Melihat Ibunya kebingungan, Dara pun berkata, “Tidak apa-apa, Ibu. Aku hanya sebentar di sini. Nanti aku susul.”
“Baiklah, Ibu pulang dulu ya, Nak. Nanti Ibu ke sini lagi,” ucap Ibu Dara. Setelah Ibu dan Adiknya pulang, Dara melihat kawanan kupu-kupu yang terbang mengitari bunga. Dia pun menggerakkan kursi rodanya agar bisa melihat lebih dekat. Tiba-tiba saja, kursi rodanya oleng karena melewati jalanan yang tidak rata. Dara pun terjatuh. Dalam keadaan sakit, Dara berusaha naik lagi ke kursi rodanya. Dia menangis terisak di taman.
Tiba-tiba, Dara dihampiri oleh seorang gadis seusianya dengan kondisi yang sama. Dia bernama Hana. Setelah bercakap-cakap dengan hangat, Hana berkata kepada Dara, “Dara, ingatlah bahwa tidak ada seorangpun di dunia ini yang terlahir sia-sia. Mungkin, kini kita tidak bisa berdiri tegak layaknya manusia lain. Tapi, kita masih punya hak untuk berbahagia dan bermimpi.” Lalu, Hana pun berpamitan.
Semenjak pertemuannya itu, Dara merenungi kata-kata yang diucapkan Hana. Hal yang dipikirkan oleh Dara adalah bagaimana dia bisa berbahagia dengan kondisinya saat ini dan berusaha untuk mewujudkan mimpinya. Mimpi Dara adalah menjadi seorang pelukis yang karyanya bisa menginspirasi banyak orang dan dipajang di pameran lukisan yang besar. Dara sering mengunggah lukisannya melalui media sosial dan banyak orang yang menyukainya.
Suatu hari, seorang laki-laki datang ke rumah Dara. Ternyata, dia adalah seorang pelukis sekaligus pengelola pameran lukisan. Orang tua Dara bingung, apa gerangan yang membuat seorang pelukis dan pengelola pameran lukisan bertamu ke rumah mereka. Lalu, laki-laki itu berkata lagi, “Apakah benar ini rumah Dara? Jika iya, saya bermaksud mengundang Dara untuk berpartisipasi dalam acara Pameran Lukisan Internasional yang akan digelar di Yogyakarta pada akhir tahun ini.”