Biar saja ayah ibuku menikmati acara keluarga bersama orang-orang dewasa. Tidak setiap hari aku diajak ke acara seperti ini. Aku memutuskan untuk membuat mereka senang dan ikut bersalaman sebentar, lalu menyingkir hingga tiba saat pulang. Semua kulakukan demi keluarga.
D. Menyimak Konjungsi dalam Teks Deskripsi Berupa
Lirik Lagu
Lagu dapat digunakan untuk memaparkan peristiwa dan menggambarkan perasaan.
Untuk menyimak lagu dengan baik—terutama jika lagu tersebut baru kalian dengar—lakukan kiat sebagai berikut.
- Simaklah lagu dengan tenang tanpa mencatat.
- Diskusikan secara singkat dengan teman makna yang dapat ditangkap.
- Simaklah kembali lagu tersebut, catat kalimat penting jika perlu.
- Diskusikan kembali dengan teman makna baru setelah menyimak untuk kedua kalinya.
Kegiatan 7: Mencermati Lagu yang Mendeskripsikan Peristiwa dan Perasaan
Menyimak
Pertama, guru akan memperdengarkan sebuah lagu. Jika perangkat pemutar lagu tidak tersedia, guru akan membacakan liriknya. Teks lagu tidak akan diperlihatkan, karena itu simaklah dengan saksama.
• Simaklah lagu yang diperdengarkan atau lirik yang dibacakan guru.
• Nikmati musiknya, hayati maknanya.
• Lagu ini mendeskripsikan sebuah peristiwa. Ceritakan ulang peristiwa tersebut dengan kalimat kalian sendiri.
• Simaklah kembali lagu untuk kedua kalinya.
• Catat kalimat yang kalian anggap penting, tandai kata hubung yang digunakan
• Apakah ada makna baru yang kalian peroleh setelah menyimak lagu untuk kedua kali?
• Perhatikan bahwa nyaris tidak ada kata hubung dalam lagu tersebut.
• Tahukah kalian apa sebabnya?
Kedua, pilih salah satu lagu yang mendeskripsikan peristiwa atau perasaan.
a. Ceritakan secara singkat isi lagu tersebut.
b. Cermati kata hubung yang digunakan.
c. Dalam satu lagu, berapa kata hubung yang kalian jumpai?
d. Bandingkan dengan kata hubung yang kalian gunakan dalam teks “Aku, Dulu, dan Sekarang”.
e. Diskusikan temuan tersebut dengan teman.
Jawaban
Kegiatan 6: Teks dengan konjungsi yang ditambahkan:
Waktu masih kecil, aku tidak suka suasana ramai. Acara pernikahan atau acara apa pun yang melibatkan banyak orang membuatku ingin malam cepat datang karena aku ingin cepat pulang. Ibuku, ayahku, dan kakakku semua bergembira.
Di acara tersebut banyak makanan. Berbagai jenis makanan, baik dari buah, kue, maupun makanan berat, sudah kucoba. Namun, tidak ada yang membuatku tenang sehingga aku hanya ingin pulang.
Selain itu, dalam acara seperti ini banyak kerabat jauh bertemu. Aku harus bersalaman dengan banyak orang dan harus tersenyum pada orang-orang yang tak kukenal. Sebagian mencubit pipiku atau mengusap kepalaku. Rambutku berantakan karena lengket. Mungkin di tangan mereka ada bekas kuah gulai. Aku kesal, mengantuk, dan bosan.
Sekarang, aku menyadari acara keluarga seperti itu bermanfaat, karena aku jadi banyak kenalan baru. Ternyata saudaraku banyak sekali dan teman ayah ibuku juga banyak. Aku juga ingin punya teman sebanyak mereka. Meski begitu, aku tetap tidak suka acara keluarga yang lama. Namun, sekarang aku sudah bisa menghibur diri dengan membaca di sudut paling sepi sambil membawa sepiring penuh makanan. Aku juga bisa tidur di kursi. Suasana ramai tak berpengaruh lagi bagiku.