TRIBUNTRENDS.COM - Kasus kematian tragis Mohamad Ilham Pradipta, Kepala Cabang Bank BUMN di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, masih menjadi perhatian publik dan tengah didalami intensif oleh pihak kepolisian.
Ilham ditemukan meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan setelah sebelumnya diculik oleh sekelompok orang.
Empat tersangka telah berhasil ditangkap, namun polisi masih memburu pelaku lainnya yang diduga terlibat dalam penculikan yang berujung pembunuhan ini.
Tragedi ini tidak hanya meninggalkan luka mendalam bagi keluarga, tetapi juga menimbulkan banyak pertanyaan, terutama dari orang-orang terdekat yang mengenal almarhum sebagai pribadi baik dan jauh dari konflik.
Istri Korban: “Suami Saya Orang Baik”
Puspita Aulia, istri almarhum Ilham Pradipta, menyampaikan kesedihannya kepada awak media.
Dengan mata sembab dan suara terbata, ia menggambarkan sosok suaminya sebagai pribadi yang hangat dan selalu berbuat baik kepada siapa pun.
"Temen-temennya juga ngasih penilaian, suami saya itu orangnya baik, sangat baik, banyak kesaksiannya," kata Puspita Aulia kepada wartawan, dikutip dari YouTube Kompas TV, Jumat (22/8/2025).
Duka yang mendalam membuat Puspita berharap keadilan ditegakkan seadil-adilnya untuk sang suami.
Ia menginginkan agar para pelaku dihukum berat atas tindakan keji yang telah menghilangkan nyawa suaminya.
"Jadi harapan saya ketika pelaku sudah ketemu, dihukum setimpal, seberat-beratnya," ujarnya.
"Karena suami saya orang baik tapi tidak diperlakukan dengan cara tidak baik sampai kehilangan nyawa," imbuhnya.
• 4 Penculik Santi di Bandung Ditangkap, Pelaku Ternyata Kenal Korban, Motif Terungkap
Sahabat Masa Kecil: “Beliau Itu Sahabat yang Baik”
Selain keluarga, sahabat lama korban juga turut merasa kehilangan.
Toto, teman sekolah Ilham sejak di bangku SMP dan SMA, mengungkap bahwa ia sempat berencana bertemu dengan korban sekitar seminggu sebelum kejadian nahas itu terjadi.
"Minggu lalu saya juga sempat janjian dengan korban untuk bertemu di suatu tempat di Jakarta, namun belum ketemu karena ada suatu hal," ungkap Toto.
Ia juga menceritakan bahwa Ilham sempat berpindah-pindah tugas selama bekerja di lingkungan Bank BUMN.
Dari penugasan di Surabaya, Ilham kemudian dipindahkan ke Jakarta, yang menjadi lokasi terakhir ia bertugas.
"Almarhum dulu sekolah di SMPN 7 dan SMAN 2 Kota Bogor," kata Toto.
Sebagai sahabat yang telah mengenal Ilham sejak kecil, Toto mengaku sangat kehilangan.
Ia mengenang masa-masa mereka saling menginap di rumah masing-masing dan menjalin persahabatan yang erat tanpa pernah terdengar ada konflik.
"Beliau ini memang dikenal sahabat yang baik bagi kami," katanya.
Namun, sama seperti keluarga, Toto juga tak habis pikir mengapa seseorang seperti Ilham bisa menjadi korban dari penculikan brutal yang berujung kematian. Ia menegaskan bahwa korban bukanlah pribadi yang suka mencari masalah.
(TribunTrends.com/ TribunnewsBogor.com/ Disempurnakan dengan bantuan AI)