Namun di balik aroma sedap hidangan itu, tersimpan pilu mendalam. Tika mengaku tak kuasa menahan air mata saat berbelanja hingga memasak, karena setiap langkah kecilnya mengingatkan pada kebiasaan almarhumah.
“Iya itu. Justru tadi pas dari awal saya belanja ke pasar, terus motong-motong sayurannya, nyuci-nyuci sayurannya, saya langsung... enggak tahu gimana rasanya nanti setelah sopnya matang, kita semuanya nyicipin, makan, tapi beliau enggak ikut makan.
Ya enggak tahu nanti gimana. Pastinya masak juga tadi saya tetap nangis karena memang ya gimana dong,” kenangnya lirih.
Lebih pedih lagi, Tika teringat kebiasaan Mpok Alpa yang selalu melakukan video call setiap kali ia memasak, terutama jika itu adalah menu khusus permintaan almarhumah.
“‘Kak, nih bentar lagi mau matang ya, gitu. Jangan makan dulu.’ ‘Iya Tika, gue dari pagi belum makan, gue nungguin sop lo,’ katanya.
Makanya tadi, enggak ada chat kayak gitu lagi,” ucapnya dengan suara bergetar.
Baca juga: 7 Hari Kepergian Mpok Alpa, Fatih Nangis di Pusara Ibunda, Ucapkan Kangen di Depan Makam
Selera yang Tak Pernah Menolak
Kenangan akan kehangatan Mpok Alpa juga terpatri dalam setiap masakan Tika.
Sang komedian dikenal sering meminta dibuatkan hidangan setelah melihat konten mukbang di media sosial.
“Pokoknya kalau masakan lu gue enggak nolak deh. Pasti cocok di lidah gue,” ujar Tika menirukan ucapan almarhumah, yang selalu percaya diri bahwa apa pun yang dimasaknya pasti sesuai selera.
Kini, di balik meja tahlilan, setiap suapan dari hidangan itu bukan sekadar makanan, melainkan wujud cinta dan kenangan yang tak pernah padam.
***
(TribunTrends/Grid.id)