Dalam luapan emosi, Fatir mencabut pisau yang telah dibawanya.
Ia tidak berpikir panjang dan langsung menusukkan pisau tersebut ke dada kiri Ramon sebanyak dua kali.
Serangan brutal itu menewaskan Ramon seketika di lokasi kejadian.
Setelah melakukan perbuatan keji itu, Fatir panik dan berusaha melarikan diri.
Ia segera memesan tiket travel dengan tujuan Palembang, Sumatera Selatan, berharap bisa menghilang dan lolos dari jeratan hukum.
Penangkapan Dramatis dalam Pelarian
Polisi yang menerima laporan segera bergerak cepat.
"Setelah menerima laporan, Tim Reskrim langsung melakukan olah TKP dan mendapatkan informasi bahwa dia naik travel menuju Palembang," kata Iptu D Sitinjak.
Polres Kerinci langsung berkoordinasi dengan Polres Sarolangun.
Dengan informasi yang akurat, polisi berhasil melacak travel yang ditumpangi Fatir.
Pada Jumat (15/8/2025) pukul 15.30 WIB, drama pelarian Fatir berakhir.
Ia ditangkap saat masih dalam perjalanan di wilayah Sarolangun dan langsung diserahkan ke Polres Kerinci untuk diproses secara hukum.
Kini, Fatir harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Sebuah kesalahpahaman telah merenggut nyawa Ramon, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban, dan merenggut masa depan Fatir yang seharusnya masih panjang.
(TribunTrends.com/ Kompas.com/ Disempurnakan dengan bantuan AI)