Salah satu komentar yang viral berbunyi, “Ya Allah sakit hati sekali dengar tangisan anak-anak. Mereka udah capek latihan, tapi malah disia-siakan. Harusnya panitia klarifikasi nih, gak bisa begini.”
Komentar lain menambahkan, “Acara negara kalah sama ulang tahun istri pejabat? Ini gak lucu sama sekali.”
Warganet juga menyinggung soal profesionalitas dan sikap etika dari panitia serta pihak camat yang dianggap gagal menjaga momen sakral peringatan kemerdekaan.
“Ultah istri camat itu tanggal 16, ya rayain aja pas pembukaan atau setelah semua tampil. Kenapa harus ditumpuk pas anak-anak tampil? Kebangetan.”
Baca juga: Ratusan Siswa Adu Potensi Jadi yang Terbaik Lomba Drumband Piala Bupati Klaten!
Mental Anak Terluka: Lebih dari Sekadar Penampilan yang Terganggu
Tak sedikit yang menggarisbawahi bahwa yang dirusak oleh kejadian ini bukan hanya momen tampil, melainkan mental anak-anak yang merasa dipermalukan.
Banyak yang telah meluangkan waktu berlatih, bahkan sampai meninggalkan makan siang dan kegiatan sekolah lainnya demi pawai ini.
“Persiapan bukan sehari dua hari, ini berminggu-minggu. Mental anak bisa jatuh karena merasa tak dihargai.
Padahal tampil itu bagian dari pengembangan karakter, rasa percaya diri,” tulis salah satu netizen yang juga mengaku sebagai pembina ekstrakurikuler.
Warganet lainnya menyayangkan ketidakmampuan panitia membaca situasi. “Silakan beri kejutan, tapi lihat dulu dong siapa yang sedang tampil. Jangan main asal putar lagu. Itu bukan acara pribadi, itu peringatan hari kemerdekaan.”
Belum Ada Klarifikasi dari Panitia
Hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi resmi dari pihak panitia ataupun Camat terkait insiden tersebut.
Pihak media, termasuk TribunJambi.com, masih berusaha menghubungi pihak terkait untuk meminta penjelasan atas kejadian yang telah mencoreng semangat HUT ke-80 RI ini.
***
(TribunTrends/TribunJambi)