Pilu Ibu Prada Lucky, Anak Tewas Dianiaya Senior di Batalion di Nagekeo NTT: Ada 20 Orang Semua!

Editor: Suli Hanna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TNI TEWAS - Tangkapan layar dari YouTube Tribunnews.com, diolah pada Senin (11/8/2025). Tangis ibu Prada Lucky tak terima anaknya dianiaya hingga tewas oleh senior di batalion di Nagekeo NTT, minta 20 orang semua diusut.

TRIBUNTRENDS.COM - Isak tangis mengiringi pemakaman Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23) di TPU Kapadala, Kota Kupang, Sabtu (9/8/2025). 

Prajurit muda itu dimakamkan dengan prosesi militer setelah meninggal secara tragis diduga akibat dianiaya oleh 20 seniornya di Yonif TP 834/Wakanga Mere, Nagekeo.

Suasana haru memuncak ketika ibunda almarhum, Sepriana Paulina Mirpey, memeluk peti jenazah anaknya dan menangis histeris.

"Jangan bawa beta pung anak," ratapnya.

"Lucky, mama hancur nak. Lucky, tolong mama, kasihan mama, nak."

Sang ayah, Serma Christian Namo, tampak berusaha tegar namun tak kuasa menyembunyikan kesedihan. 

Keduanya tak menyangka putra kebanggaan mereka harus berpulang dengan tubuh penuh luka.

Korban Kekerasan Senior

Prada Lucky menghembuskan napas terakhir di RSUD Aeramo, Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, Rabu (6/8), setelah dirawat intensif sejak Sabtu (2/8). 

Ia sempat mengaku kepada dokter bahwa dirinya dipukul oleh para senior di barak.

"Dia mengaku kepada dokter dipukuli oleh seniornya di barak," ungkap Serma Christian.

Tubuh Lucky penuh luka lebam, sayatan, hingga bekas sundutan rokok. 

Diduga, kematiannya disebabkan oleh ginjal pecah dan paru-paru bocor akibat siksaan.

20 Prajurit Diduga Terlibat, Ibu Tuntut Hukuman Mati

Menurut laporan intelijen Yonif 834/WM, terdapat 20 prajurit yang diduga terlibat dalam aksi kekerasan, baik dengan tangan kosong maupun menggunakan selang. 

Sebagian di antaranya berpangkat Letda dan Sertu.

Ibunda almarhum menuntut keadilan tegas tanpa pandang bulu.

"Proses mereka, pecat bila perlu hukuman mati. 

Ada 20 orang semua. Bukan empat orang saja," tegas Sepriana.

"Kalau kalian tidak proses, kalian bunuh saya ikut anak saya langsung."

Baca juga: Keluarga Dibohongi Soal Kematian Prada Lucky: Dibilang Jatuh Motor, Ternyata Disiksa TNI Senior

TNI DISIKA SENIOR - Foto unggahan pribadi anggota TNI Prada Lucky Namo (kiri), dan foto Prada Lucky dalam peti mati setelah tewas diduga disiksa senior. Sang ayah, Serma Christian Namo mengaku akan terus mengejar anggota TNI yang menghabisi nyawa Prada Lucky. (Kolase Facebook dan TikTok Lucky Namo)

Diduga Dianiaya karena Isu LGBT

Laporan internal menyebut pemukulan terjadi setelah Lucky dan rekannya yang bernama Prada Ricard Junimton Bulan  dituduh melakukan penyimpangan seksual. 

Namun, keluarga mempertanyakan apakah alasan itu digunakan hanya sebagai pembenaran untuk aksi brutal yang berujung maut.

Sebelum wafat, Lucky sempat melarikan diri ke rumah ibu asuhnya, tapi kemudian dibawa kembali ke barak oleh rekan-rekannya, lalu kembali mengalami kekerasan.

Kodam Bentuk Tim Investigasi

Kodam IX/Udayana membentuk tim investigasi gabungan untuk mengusut kasus ini.

"Kami menyampaikan duka cita dan telah membentuk tim investigasi gabungan untuk mengungkapkan fakta sebenar-benarnya," ujar Letkol Inf Amir Syarifudin, Wakapendam IX/Udayana.

Ia menekankan pentingnya tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi, serta menyerahkan seluruh proses hukum kepada pengadilan militer.

"Kami menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah," tambahnya.

Pemakaman Penuh Duka, Seruan Keadilan Bergema

Di pemakaman, peti jenazah Prada Lucky dibalut bendera merah putih, dipikul oleh rekan-rekan prajuritnya. 

Namun tak ada kehormatan yang cukup untuk menebus nyawa muda yang hilang karena kekerasan di dalam tubuh militer sendiri.

"Saya akan kejar pelakunya sampai ke mana pun. Anak saya sudah tidak ada, saya tuntut keadilan," tegas ayah almarhum.

(TribunTrends.com/ Pos-Kupang.com/ Disempurnakan dengan bantuan AI)