TRIBUNTRENDS.COM - Panduan jawaban dalam artikel ini ditujukan untuk membantu Bapak/Ibu Guru peserta PPG Guru Tertentu tahun 2025 dalam menyelesaikan Latihan Pemahaman Modul 3 Topik 1.
Modul ini mengupas tema tentang Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai, dengan Topik 1 yang secara khusus membahas Filsafat Pancasila dan Pemikiran Ki Hajar Dewantara sebagai Landasan Pendidikan Nasional.
Salah satu soal yang muncul dalam latihan berkaitan dengan pemahaman mengenai asas konsentris.
Perlu digarisbawahi, jawaban yang disediakan di sini hanyalah sebagai referensi pembelajaran, bukan sebagai satu-satunya acuan dalam menjawab soal pada Modul 3 Topik 1.
Apa yang dimaksud dengan azas konsentris dalam menyikapi keberagaman dan masuknya pengaruh budaya luar?
- Pengembangan pendidikan yang harus dilaksanakan secara terus-menerus dan berkesinambungan dengan memperhatikart keragaman karakter dan kebutuhan siswa
- Merancang pembelajaran yang berpusat dan berfokus pada siswa. dengan memperhatikan kondisi lingkungan budaya sekitar
- Mengambil informasi, pengetahuan, dan kebijaksanaan dari berbagai sumber yang beragam, dan disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi yang kita miliki sendiri
- Pengembangan program belajar secara konsentris dengan memperhatikan kemagarman karakter dan kebutuhan siswa
- Menempatkan keberagaman dan pengaruh dari luar secara konsentris dengan karakter budaya sendiri sebagai pusatnya. sehingga siswa bertumbuh dan berkembang setinggi-tingginya tanpa kehilangan jati dirinya
Jawaban: Menempatkan keberagaman dan pengaruh dari luar secara konsentris dengan karakter budaya sendiri sebagai pusatnya. sehingga siswa bertumbuh dan berkembang setinggi-tingginya tanpa kehilangan jati dirinya
Baca juga: Jawaban: Menyesuaikan Pendidikan sesuai Kodrat Alam, Modul 3 Topik 1
Penjelasan:
Asas konsentris adalah prinsip yang dikembangkan oleh Ki Hadjar Dewantara.
Asas ini menggambarkan bahwa dalam menerima pengaruh luar, kita harus tetap menjadikan kebudayaan sendiri sebagai pusat.
Artinya, budaya luar boleh masuk dan memberikan pengaruh selama tidak menghilangkan atau menggeser identitas dan jati diri bangsa.
Dalam konteks pendidikan, hal ini berarti siswa boleh belajar dari berbagai budaya dan informasi global, namun tetap berakar kuat pada nilai-nilai, budaya, dan karakter bangsanya sendiri.
(TribunTrends.com/Tribunnews.com/Nurkhasanah)