TRIBUNTRENDS.COM - Sosok AMR, pria yang ditetapkan sebagai pelaku pembunuhan tragis terhadap Alberto Benedict Joel Tanos, cucu dari keluarga besar “9 Naga” asal Sulawesi Utara, kini menghiasi lini masa media sosial.
Tragedi ini mengguncang publik, dipicu oleh api cemburu yang membara setelah korban memergoki kekasihnya tengah berpesta minuman keras bersama pria lain.
Pelarian AMR tak berlangsung lama. Ia akhirnya berhasil diringkus oleh pihak kepolisian usai menusuk Alberto hingga meregang nyawa.
Peristiwa kelam ini terjadi pada Senin pagi, 4 Agustus 2025, di sebuah rumah di Karombasan, Manado.
Alberto Tanos menemui ajalnya secara mengenaskan setelah melihat langsung kekasihnya berpesta miras, momen yang menjadi awal dari insiden berdarah yang merenggut nyawanya.
Joel Tanos, remaja yang masih berusia 18 tahun itu, menjadi korban penganiayaan brutal. Dua pria diduga terlibat dalam tindak kekerasan yang menewaskannya.
Cemburu membuncah menjadi bara amarah ketika korban mendapati sang kekasih tengah bersenang-senang dengan minuman keras bersama beberapa lelaki.
Baca juga: 9 Naga Kota Penggerak Ekonomi Terkuat di Sumatera, Sumbang 22 Persen Kekayaan Negara, Aceh, Dumai
Kapolresta Manado, Kombes Pol Irham Halid, mengungkap bahwa insiden ini bermula sekitar pukul 07.00 WITA.
Saat itu, Alberto mencari kekasihnya yang tak ditemukan di rumah. Seorang saksi menginformasikan keberadaan sang pacar di sebuah rumah di Jalan Sion, Karombasan.
Didampingi tiga saksi, Alberto pun mendatangi lokasi. Setibanya di sana, ia menemukan sang kekasih tengah asyik menenggak miras bersama AMR dan teman-temannya.
Amarah tak terbendung. Alberto mendobrak pintu dengan keras, dan tanpa sengaja, menghantam para tersangka yang duduk tepat di belakangnya.
Reaksi cepat datang dari AMR alias Abdul (29). Ia langsung melayangkan teguran keras. Adu mulut memanas dan berujung perkelahian.
Dalam kekacauan itu, tersangka kedua, ES alias Ervan (27), turut memukul dan menusuk korban secara membabi buta.
Tikaman mengenai dada kiri, pinggul, dan leher Alberto. Saksi yang menyaksikan insiden itu berusaha melerai dan membawa korban ke rumah sakit.
Namun, amarah AMR belum reda. Ia mengejar korban dan kembali menghujani pukulan bahkan saat Alberto nyaris tak sadarkan diri.
Korban akhirnya dilarikan ke RS Bhayangkara Manado, namun takdir berkata lain.
Nyawa Alberto tak tertolong akibat luka tusuk yang begitu parah. Dokter menyatakan korban meninggal dunia pada pukul 08.05 WITA.
Babak Belur
Tak butuh waktu lama, kepolisian dari Polsek Sario, Tim Resmob Polresta Manado, dan Tim Resmob Polda Sulut bergerak cepat. Mereka berhasil meringkus Abdul dan Ervan.
Ervan ditangkap di rumahnya di Kelurahan Sario Kota Baru. Dari penangkapan itu, polisi mengamankan tiga bilah pisau, termasuk satu yang diyakini digunakan untuk menghabisi nyawa korban.
Wajah pelaku saat ditangkap pun viral, tampak babak belur setelah sempat melakukan perlawanan.
Keduanya kini telah diamankan di Polda Sulut bersama para saksi untuk proses penyelidikan lebih lanjut. Keluarga korban juga telah diarahkan untuk membuat laporan resmi.
Atas perbuatannya, kedua pelaku dijerat dengan pasal penganiayaan yang menyebabkan kematian, dan kini menghadapi jeratan hukum berat.
Baca juga: Remaja 16 Tahun Nyaris Meninggal Akibat Diet Ekstrem demi Gaun Ulang Tahun
Sosok Alberto di Mata Keluarga
Alberto Tanos adalah anak dari pasangan Nando Tanos dan Estee Anastasia Londa. Ia juga cucu dari pemilik PT. Marga Dwita Guna, perusahaan konstruksi berskala nasional.
Keluarga mereka dikenal luas di Manado sebagai bagian dari kelompok elit yang dijuluki “9 Naga Sulut”.
Tragedi yang merenggut nyawa Alberto menjadi pukulan besar bagi keluarga dan masyarakat.
Kematian pemuda yang masih belia ini meninggalkan luka yang mendalam.
Salah satu kerabatnya, Jeni, menyampaikan duka cita yang tulus.
"Alberto anak yang baik, kami para kerabatnya sangat merasa kehilangan," ucap Jeni penuh haru.
"Semoga pihak keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan," tambahnya.
***
(TribunTrends/TribunManado)