Ternyata juaranya bukan Dumai, inilah 4 daerah dengan kasus perceraian terbanyak di Riau, nomor 2 Kampar, kemudian disusul Rokan Hilir.

TRIBUNTRENDS.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa Riau memiliki 8.242 kasus perceraian pada tahun 2024.

Data dari BPS terserbu menunjukkan bahwa Riau berada di urutan ke-22 secara nasional dalam hal jumlah perceraian.

Perselisihan dan pertengkaran terus-menerus menjadi faktor utama penyebab perceraian di Riau, diikuti oleh meninggalkan salah satu pihak, dan faktor ekonomi.

Baca juga: Kota Pahlawan Dinobatkan Juaranya Kota dengan Jumlah Motor Terbanyak di Jawa Timur, Disusul Malang

Setidaknya ada empat daerah dari kabupaten maupun kota memiliki catatan angka perceraian yang tinggi.

Menilik data dari Dirjen Badan Peradilan Agama yang dipublikasikan BPS Riau Dumai bukanlah yang paling banyak perceraian.

Berikut ini 4 daerah dengan jumlah perceraian terbanyak di Riau.

1. Kota Pekanbaru

Kota Pekanbaru memiliki catatan total angka perceraian sebanyak 1.563 kasus.

Dengan faktor penyebab perceraian perselisihan dan pertengkaran terus-menerus sebanyak 1.386 kasus.

Faktor meninggalkan salah satu pihak sebanyak 63 kasus.

Faktor ekonomi sebanyak 31 kasus.

2. Kabupaten Kampar

Kabupaten Kampar memiliki catatan total angka perceraian sebanyak 1.162 kasus.

Dengan faktor penyebab perceraian perselisihan dan pertengkaran terus-menerus sebanyak 1.024 kasus.

Faktor meninggalkan salah satu pihak sebanyak 119 kasus.

Faktor ekonomi sebanyak 3 kasus.

3. Kabupaten Rokan Hilir

Kabupaten Rokan Hilir memiliki catatan total angka perceraian sebanyak 883 kasus.

Dengan faktor penyebab perceraian perselisihan dan pertengkaran terus-menerus sebanyak 828 kasus.

Faktor meninggalkan salah satu pihak sebanyak 31 kasus.

Faktor ekonomi sebanyak 11 kasus.

4. Kabupaten Rokan Hulu

Kabupaten Rokan Hulu memiliki catatan total angka perceraian sebanyak 672 kasus.

Dengan faktor penyebab perceraian perselisihan dan pertengkaran terus-menerus sebanyak 550 kasus.

Faktor meninggalkan salah satu pihak sebanyak 115 kasus.

(TribunTrends.com/Mnl)