4. Memberi Waktu untuk Rehat dari Rutinitas Akademik
Belajar tanpa henti bukan jaminan keberhasilan. Justru, tubuh dan pikiran yang lelah akan menghambat semangat dan konsentrasi. Itulah mengapa jeda sejenak dari tekanan akademik sangatlah penting.
Sekolah dapat menyediakan waktu khusus untuk kegiatan non-akademik seperti seni, olahraga, atau sekadar bersantai. Tidak hanya untuk siswa, guru pun membutuhkan ruang untuk menyegarkan pikiran. Rutinitas yang seimbang akan menciptakan suasana belajar yang lebih manusiawi dan menyenangkan.
5. Merawat Lingkungan Fisik Sekolah agar Nyaman dan Sehat
Kondisi fisik sekolah juga berperan besar dalam mendukung kesejahteraan warganya. Ruang kelas yang terang, bersih, dan memiliki sirkulasi udara yang baik akan membuat aktivitas belajar terasa lebih nyaman.
Pencahayaan yang cukup membantu konsentrasi, udara segar mencegah kantuk, dan kebersihan menghindarkan dari berbagai penyakit. Semua itu menunjukkan bahwa sekolah peduli, tidak hanya terhadap prestasi akademik, tapi juga pada kesehatan dan kenyamanan seluruh penghuninya.
Mengutip Suparman dalam bukunya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Guru (2019: 145), lingkungan sekolah merupakan bagian tak terpisahkan dari proses pendidikan. Mengelolanya dengan baik berarti mendukung tumbuh kembang siswa secara menyeluruh.
Pada akhirnya, menciptakan lingkungan sekolah yang sejahtera adalah tanggung jawab bersama. Dengan kolaborasi antara guru, siswa, orang tua, dan seluruh komunitas sekolah, kita bisa menjadikan sekolah sebagai tempat yang tidak hanya mendidik, tetapi juga menguatkan dan menyejahterakan.
TribunTrends.com