TRIBUNTRENDS.COM - Nama Mulyono, rekan satu angkatan Presiden Joko Widodo di Fakultas Kehutanan UGM, mendadak ramai dibicarakan publik setelah kehadirannya dalam acara reuni akbar angkatan 1980 memunculkan spekulasi dan tuduhan tak berdasar.
Beberapa pihak menuduhnya sebagai calo tiket di Terminal Tirtonadi, namun tudingan tersebut telah dibantah oleh rekan-rekannya serta pihak terminal.
Di tengah polemik ini, Mulyono justru menanggapi dengan santai dan memilih menjelaskan perjalanan hidupnya usai menamatkan pendidikan di UGM pada 1987.
Lantas, apa kegiatan Mulyono setelah lulus dari UGM?
Baca juga: Ada yang Tak Biasa di Reuni UGM Jokowi: Sindiran, Tawa & Pesan Tersirat, Punya Misi Khusus?
Dian Sandi Utama, kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), memberikan klarifikasi terkait sosok Mulyono, yang menjadi perbincangan hangat usai menghadiri acara reuni Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) angkatan 1980 bersama Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.
Dian menegaskan bahwa Mulyono bukanlah calo tiket seperti yang ditudingkan oleh sejumlah pihak.
Dian Sandi, melalui akun Instagram pribadinya pada Selasa (29/7/2025), mengunggah klarifikasi untuk membela Mulyono dari tuduhan yang dinilainya tidak berdasar.
"Ini dia Pak Mulyono, yang dibilang sebagai calo tiket terminal," ungkap Dian dalam unggahannya.
Ia menambahkan bahwa foto Mulyono bahkan sudah dikonfirmasi kepada pihak terminal, namun mereka tidak mengenal pria tersebut.
"Dijawab sama orang terminal, 'saya tidak pernah melihat orang ini' begitu dilihatkan foto," lanjutnya.
Dian menilai tuduhan yang dilayangkan oleh dokter Tifa dan pihak-pihak lain hanyalah upaya menjatuhkan nama baik Mulyono dengan menyebarkan fitnah.
"Mereka sedang fitnah-fitnah aja," ujarnya tegas.
Sementara itu, Mulyono sendiri menanggapi tuduhan tersebut dengan santai. Saat disebut sebagai calo tiket, ia justru tertawa dan merespons dengan nada bercanda.
"Hahaha, kalau beli (tiket) pernah," jawabnya sembari tertawa.
Mulyono menjelaskan bahwa setelah lulus dari UGM pada tahun 1987, ia memulai perjalanan kariernya dengan merantau ke berbagai daerah di Indonesia.
Ia pernah bekerja di Pulau Mentawai dan berpindah-pindah ke Maluku, Sulawesi, Papua, hingga akhirnya menetap di Jambi.
Baca juga: Mulyono Teman Jokowi Klarifikasi Isu Calo Terminal Tirtonadi, Ini Kegiatan Usai Lulus dari UGM
"Saya selesai kuliah langsung di Pulau Mentawai, dari Mentawai keliling sampai Maluku, Sulawesi, Papua, dan terakhir di Jambi," tegasnya.
Pekerjaan saat ini
Saat ini, Mulyono diketahui bekerja di sektor swasta, khususnya di bidang kehutanan. Ia berasal dari Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, dan merupakan satu angkatan dengan Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM tahun 1980, dengan nomor induk mahasiswa 1684.
Pada reuni tersebut, ia menyebutkan bahwa Jokowi lebih dulu menyelesaikan kuliahnya dibanding dirinya. Hal ini dikarenakan nilai-nilai akademik Jokowi yang lebih baik.
"Saya lulus tahun 1987, wisudanya bulan Februari," ujar Mulyono saat ditemui di Yogyakarta.
Mengenai polemik ijazah Presiden Jokowi yang selama ini ramai diperdebatkan, Mulyono memilih untuk tidak ikut campur. Ia menyatakan bahwa hal tersebut adalah urusan pribadi masing-masing.
"Saya punya ijazah yang dikeluarkan dari kampus, itu yang saya punya. Saya nggak pernah lihat punya Pak Jokowi," jelasnya.
Namun, ia menekankan bahwa mereka memang menjalani kuliah bersama, sehingga logikanya, ijazah keduanya pun berasal dari institusi yang sama.
"Kalau yang jelas, kuliah bareng dengan sendirinya ijazahnya sama," tambahnya.
Sebelumnya, Muhammad Taufiq, seorang pengacara asal Solo, Jawa Tengah, mengaku telah melakukan penyelidikan langsung di Terminal Tirtonadi, Solo.
Taufiq, yang sebelumnya pernah menggugat keaslian ijazah Presiden Joko Widodo (Jokowi), menyatakan bahwa Mulyono sebenarnya adalah seorang calo tiket bernama Wakidi yang beroperasi di terminal tersebut.
Pandangan serupa turut disampaikan oleh Tifauzia Tyassuma atau yang dikenal sebagai dokter Tifa, yang juga dikenal dengan tuduhan-tuduhannya terhadap keabsahan ijazah Jokowi. Ia juga menilai bahwa Mulyono bukan lulusan UGM.
"Saya sudah investigasi, menghubungi pentolan Terminal Tirtonadi. Singkat kata, yang bersangkutan namanya Wakidi, bukan Mulyono. Dia itu calo tiket," kata Taufiq yang juga didampingi rekannya sesama pengacara, Andhika.
Baca juga: Reuni UGM Jokowi Diseret Isu Fitnah, Mulyono Bungkam Dokter Tifa Cs Gegara Dituduh Calo Tiket
Taufiq bahkan menyebut bahwa Bambang Saptono, teman lain dari Jokowi, bukan lulusan UGM, melainkan dari Fakultas Seni Rupa dan Desain UNS.
"Saya kenal sama Bambang karena dia pernah jual tanah ke saya. Dia bukan alumni UGM, dia lulusan Fakultas Seni Rupa dan Desain UNS (Universitas Sebelas Maret)," tambah Taufiq.
Diketahui, Taufiq merupakan pengacara yang menggugat keabsahan ijazah Jokowi ke Pengadilan Negeri Solo pada 14 April 2025.
Namun, gugatan tersebut dinyatakan tidak dapat diperiksa karena PN Solo tidak memiliki kewenangan, sebagaimana tertuang dalam putusan sela perkara nomor 99/Pdt.G/2025/PN Skt tertanggal 10 Juli 2025.
Taufiq adalah lulusan Doktor Ilmu Hukum dari UNS dan pernah menjabat sebagai Ketua DPC PERADI Surakarta periode 2007–2011.
Ia juga merupakan pendiri dari Muhammad Taufiq & Partners Law Firm (MT & P), salah satu firma hukum ternama di Kota Solo, dan menjabat sebagai managing partner di sana.
***
(TribunTrends/Tribunnews)