TRIBUNTRENDS.COM - Program barak militer bagi siswa nakal dari Dedi Mulyadi mendapatkan banyak kritikan, alumninya justru memberikan pengakuan tak terduga.
Meski sempat mengeluh, anak tersebut mengaku momen barak militer justru membuatnya rindu.
Seperti apa pengakuan lengkapnya?
Alumni pendidikan di barak militer yang diinisiasi oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengungkapkan kegiatan hingga perubahan pada dirinya.
Ia adalah Abdul yang datang ke acara program TV bersama sang ayah, Hadi.
Hadi awalnya menjelaskan alasan Abdul masuk ke barak militer adalah sikap sang anak yang kerap bolos sekolah lantara terlalu sering begadang main game online.
"Gara-gara sholeh yang tertunda," ucap Hadi, ayah Abdul dikutip dari YouTube TRANS7 OFFCICIAL pada Sabtu (31/5/2025).
"Emang umum ya, kalo malem main game online sampe pagi. Waktu sekolah, dia pergi sekolah tapi nggak nyampe. Tidur itu."
"Guru sampe panggil ibunya, jadi ibunya sering vertigo itu waktu dulu tuh," lanjut Hadi.
Hadi sebenarnya tak tahu menahu jika anaknya akan dikirim ke barak militer.
Justru guru sekolah yang mengusulkan nama Abdul untuk ikut program Dedi Mulyadi tersebut.
Sempat mengira anaknya akan tersiksa, nyatanya Hadi melihat wajah putranya tersenyum saat dijumpai di hari kedua.
"Gak (sertamerta langsung serahkan anaknya ke barak) dulu kan gak ada sosialisasi ya. Begitu lagi dines, ibunya di luar kota kakaknya nelpon 'Pak si Abdul dibawa guru terus dibawa ke tentara'. Drop langsung, Wah begitu ditarik dua hari baru bisa ke sana, (bayanganku) bakal nangis gitu tersiksa, ternyata dia malah senyum," papar Hadi.
Sementara menurut Abdul ia sempat mengeluh bersama teman-temannya karena dipaksa guru untuk mengikuti program Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
"Awalnya ya kaget, masih belum terimalah, yang nyerahin itu guru. Ada lima orang (yang masuk barak) dari satu sekolah," ucap Abdul.
"Ngeluh, cenah. Kenapa kita masuk barak yang lain enggak," keluh Abdul menggunakan bahasa Sunda.
"Yaudah jalani wae lah, hari kedua udah mulai terbiasalah," lanjutnya.
Hari demi hari berlalu, Abdul merasa nyaman dan senang pernah merasakan pendidikan di barak militer.
"Enggak langsung seneng (hari kedua), minggu kedua lah baru (seneng)," jelasnya.
Ditanya soal kegiatan, Abdul mengaku lebih senang dipadatkan dengan kegiatan positif.
"Bangun jam 3 pagi persiapan buat sholat subuh, beres-beres kasur, terus mandi, berangkat kita ke masjid lanjut baris lagi ke lapangan senam pagi, jam 5," jelas Abdul.
"Seger, habis jam 5 sampai jam 6 langsung persiapan sarapan pagi, itu yang paling seneng," tambahnya.
Abdul pun memuji makanan yang disajikan di barak militer justru sangat komplit dan lebih enak dibandingkan masakan rumah.
"Enak makanannya?" tanya Irfan Hakim.
"Enak, enak pisan," seru Abdul.
"Enakan di rumah apa di sana makanannya?" tanya Sonny yang juga jadi bintang tamu dalam acara yang sama.
"Di sana," sahut Abdul mengundang tawaan satu studio.
"Habis sarapan persiapan apel pagi, lanjut PBB sampai jam 10, (panas) tapi sehat. Lanjut ke aula materi bela negara, jam 12 zuhur langsung makan siang. Wah lebih enak makan siangnya," tegas Abdul.
"Ayam, telur, rolade, sayur, susu. Kalau di rumah nggak nentu," jawab Abdul.
Baca juga: Datangi Longsor Gunung Kuda, Dedi Mulyadi Ogah Dipayungi Emak-emak: Ini Musibah, Bukan Nonton Wayang
Abdul pun menjelaskan ada perbedaan kegiatan pada pekan pertama dan pekan kedua saat berada di barak.
Pekan pertama, setelah makan siang masih ada materi namun pada pekan kedua dikasih waktu untuk istirahat tidur siang.
Pada sore hari, Abdul menjelaskan mendapatkan materi formal layaknya sekolah pada umumnya.
Setelah waktu maghrib, ada apel malam sebelum semua peserta harus istirahat malam.
Meski sempat mengeluh, Abdul mengaku momen barak militer justru membuatnya rindu.
"Ngangenin," terang Abdul.
"Dulu sebelum masuk barak teh cita-cita kayak apa ya, muncul timbul," jawab Abdul.
Namun setelah menjalani 18 hari masuk barak militer, Abdul dengan tegas ingin menjadi anggota TNI.
"Punya (cita-cita), tentara pasti. Iya siap," jawab Abdul dengan tegas. (*)
(Tribunnews.com/ Siti N)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com