"Ngan duit Rp 500 teu dipasihkeun deui, nya masihkeun duit palsu maneh na teh Rp 2 juta," tuturnya lirih. (“Uang Rp 500 ribu tidak dikembalikan, pelaku malah memberikan uang palsu Rp 2 juta.”)
Uang itu sejatinya akan ia setorkan ke bank, untuk membayar cicilan modal usaha.
Tapi semua lenyap seketika—hilang ditelan tipu daya manusia tak berhati.
Baca juga: Tukang Bakso di Serang Ditipu Orang Ngaku Tim Dedi Mulyadi: Girang Dapat Rp2 Juta, Ternyata Palsu!
Jam 12 Malam, Seorang Bupati Mengetuk Pintu
Kisah ini kemudian viral di media sosial.
Rakyat pun marah, publik bersimpati.
Tak lama kemudian, datanglah sosok yang tak disangka: Reynaldy Putra Andita, Bupati Subang.
Malam itu, pukul 12, ia datang sendiri ke rumah sederhana Abah Uhen di Kelurahan Sukamelang, Kecamatan Subang.
“Setelah banyak yang mengirim pesan dan nge-tag saya di sosial media, saya mencari tahu tempat tinggal si Abah.
Malam-malam saya langsung mengunjungi tempat tinggal Abah Uhen. Kebetulan Abah belum tidur,” ujar Reynaldi.
Ia mendengarkan langsung kisah pilu itu dari mulut Abah Uhen. Dan hatinya teriris.
"Abah mengalami kerugian Rp 500 ribu, setelah menerima uang palsu senilai Rp 2 juta.
Sebuah perlakuan yang tidak manusiawi terhadap rakyat kecil yang sedang berjuang mencari nafkah," katanya geram.
Baca juga: Gerak-gerik Arumi Bachsin Kala Makan Bakso Pinggir Jalan Tapi Tak Ada Kursi, Banjir Pujian
"Semoga Kebaikan Pak Bupati Dibalas Allah"
Tak hanya datang dan bersimpati, sang bupati juga mengambil tindakan nyata.