TRIBUNTRENDS.COM - Sekolah Kedinasan kembali menjadi primadona bagi lulusan SMA/SMK yang mengincar pendidikan tinggi gratis sekaligus karier menjanjikan dengan gaji menarik.
Di tengah meningkatnya biaya kuliah, lembaga-lembaga ini menawarkan solusi ideal dengan kuliah tanpa biaya, tunjangan bulanan, dan jaminan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan penghasilan kompetitif setelah lulus.
Pada tahun ajaran 2025/2026, peluang ini semakin terbuka lebar, menjadikan Sekolah Kedinasan sebagai pintu menuju masa depan cerah.
Artikel ini akan mengulas daftar Sekolah Kedinasan yang menyediakan kuliah gratis dan gaji menarik untuk membantu calon mahasiswa mempersiapkan langkah awal mereka.
Baca juga: 5 Pilihan Jurusan Kuliah Favorit, Karier Cerah di Masa Depan, Ada Manajemen Bisnis hingga Marketing
Berikut TribunTrends rangkum daftar Sekolah Kedinasan dengan kuliah gratis dan gaji menarik.
1. Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN)
STIN merupakan perguruan tinggi kedinasan yang dikelola langsung oleh Badan Intelijen Negara (BIN).
Lulusan STIN berpeluang besar diangkat sebagai PNS di BIN dan berhak mendapatkan tunjangan kinerja yang cukup besar, yakni antara Rp1,96 juta hingga Rp26,32 juta per bulan.
Program pendidikan yang ditawarkan antara lain D4 Agen Intelijen dan Cyber Intelijen.
2. IPDN (Institut Pemerintahan Dalam Negeri)
IPDN berada di bawah naungan Kementerian Dalam Negeri.
Lulusan IPDN secara otomatis akan diangkat sebagai Aparatur Sipil Negara dan berkesempatan bekerja di lingkungan pemerintahan daerah maupun pusat.
Tunjangan kinerjanya berkisar dari Rp1,93 juta hingga Rp27,57 juta.
3. Poltekim dan Poltekip (Kementerian Hukum dan HAM)
Politeknik Keimigrasian (Poltekim) dan Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (Poltekip) adalah institusi pendidikan kedinasan yang mencetak tenaga profesional di bidang keimigrasian dan pemasyarakatan.
Selain bebas biaya pendidikan, lulusan akan diangkat menjadi PNS dan menerima berbagai bentuk kompensasi, seperti gaji pokok, tunjangan kinerja, dan insentif lainnya.
Tunjangan kinerja di Kemenkumham dapat mencapai hingga Rp27,57 juta tergantung jenjang dan masa kerja.
Baca juga: Peluang Kuliah di Luar Negeri, Bisa Dapat Beasiswa S1 Kerajaan Maroko, Catat Jadwal dan Syaratnya
4. STMKG (Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika)
Bernaung di bawah Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), STMKG memberikan pendidikan gratis serta menjamin pengangkatan sebagai PNS setelah lulus.
Gaji pokok dan tunjangan kinerja yang diterima berada di kisaran Rp1,76 juta hingga Rp22,84 juta per bulan.
5. Politeknik Statistika STIS (Badan Pusat Statistik)
STIS adalah sekolah kedinasan milik BPS yang menawarkan program D3 dan D4 di bidang statistika dan komputasi statistik. Lulusannya otomatis menjadi ASN golongan IIc atau IIIa, tergantung program studi.
Gaji mengikuti standar nasional berdasarkan golongan dan masa kerja, sesuai PP No.15 Tahun 2019.
Baca juga: Daftar 8 Sekolah Kedinasan yang Gratiskan Biaya Kuliah, Solusi untuk yang Gagal SNBP 2025
6. Sekolah Kedinasan Kementerian Perhubungan (PTDI, STTD, dll.)
Kementerian Perhubungan memiliki sejumlah perguruan tinggi kedinasan seperti PTDI-STTD, yang fokus pada transportasi darat, udara, dan laut.
Mahasiswa bebas biaya pendidikan dan akan langsung ditempatkan di unit kerja Kemenhub setelah lulus.
Tunjangan kinerja yang ditawarkan mencapai Rp26,32 juta per bulan.
7. Politeknik Siber dan Sandi Negara (Poltek SSN)
Di bawah Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Poltek SSN membekali taruna dengan keterampilan di bidang kriptografi dan keamanan siber.
Jika lulus dan diterima sebagai ASN, tunjangan kinerja yang diberikan berkisar antara Rp1,96 juta hingga Rp26,32 juta, sesuai Perpres No.87/2018.
8. Politeknik Keuangan Negara STAN (Kementerian Keuangan)
PKN STAN adalah sekolah kedinasan favorit di bawah Kementerian Keuangan.
Mahasiswa dibebaskan dari biaya kuliah dan memiliki peluang besar diangkat sebagai pegawai Direktorat Jenderal Pajak atau instansi lainnya.
Berdasarkan Perpres No.156/2014 dan No.37/2015, tunjangan kinerjanya bisa mencapai hingga Rp117 juta untuk posisi strategis.
***
(TribunTrends/Jonisetiawan)