Berita Viral

Nenek di China Meninggal di Usia 103 Tahun Setelah 80 Tahun Menunggu Suami Pulang dari Luar Negeri

Penulis: joisetiawan
Editor: jonisetiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KESETIAAN NENEK DI CHINA bernama Du berusia 103 tahun setia menunggu suaminya selama 80 tahun hingga meninggal.

Meskipun hidup dalam kesulitan, Du tetap setia menunggu suaminya dan menolak semua tawaran pernikahan lainnya.

Ia sering berkata, "Bagaimana jika dia kembali suatu hari nanti?" Kesetiaan dan ketabahan Du menjadi inspirasi bagi keluarganya dan orang-orang di sekitarnya.

Baca juga: Usia 50 Tahun Baru Ketemu Jodoh, Pasangan Kakek dan Nenek Masih Perjaka dan Perawan Viral

Cucu perempuannya, Huang Liying, mengenang neneknya sebagai sosok yang penuh semangat dan optimis meskipun hidup dalam kesulitan. 

"Nenek tidak bisa baca tulis dan menjalani kehidupan yang penuh kesulitan, tetapi dia selalu optimis," kata Huang Liying.

"Dia selalu menyuruh kami untuk belajar keras dan memberikan kontribusi untuk negara dan masyarakat," tambahnya.

KESETIAAN NENEK USIA 103 TAHUN - Seorang wanita berusia 103 tahun di China, Du Huzhen, telah meninggal dunia setelah 80 tahun menantikan kepulangan suaminya yang tak kunjung kembali. (jfdaily)

Putra Du, Huang Fachang, berhasil menjadi guru sekolah menengah pada akhir 1970-an setelah bersaing dengan banyak pelamar lainnya. Namun, ia meninggal pada tahun 2022, sebelum sempat mengetahui nasib ayahnya.

Pihak berwenang setempat mengungkapkan bahwa Huang Junfu menetap di Malaysia pada tahun 1950 sebelum pindah ke Singapura beberapa tahun kemudian.

Namun, tidak ada informasi lebih lanjut mengenai keberadaannya setelah itu.

Keluarga Du telah melakukan berbagai upaya untuk mencari Huang Junfu, termasuk memasang iklan di surat kabar dan menyewa agen luar negeri, tetapi semua usaha tersebut tidak membuahkan hasil.

Baca juga: Langka! Perkawinan Harmonis Pemuda Usia 29 dan Nenek 70 di Tengah Hutan Bandung, Majikan Jadi Istri

Meskipun Du tidak pernah bertemu kembali dengan suaminya, cucu perempuannya, Huang Liying, mengatakan bahwa neneknya tampak damai saat meninggal, seolah-olah ia sudah melihat reuni dengan suaminya di alam lain.

"Nenek meninggal dengan tenang, seolah-olah dia sudah bertemu dengan kakek," kata Huang Liying.

Keluarga Du berjanji akan terus berusaha memenuhi keinginan Du untuk mencari Huang Junfu dan keturunannya, sebagai bentuk penghormatan terakhir terhadap kesetiaan dan cinta yang tak tergoyahkan yang ditunjukkan Du sepanjang hidupnya.

Kisah Du Huzhen dan Huang Junfu bukan sekadar cerita tentang kesetiaan, tetapi juga tentang ketabahan, harapan, dan cinta yang tak lekang oleh waktu.

Du menjadi simbol keteguhan hati dan pengorbanan, mengajarkan kita tentang arti kesetiaan dan kekuatan untuk bertahan dalam menghadapi kesulitan hidup.

Kisahnya akan terus dikenang sebagai inspirasi bagi generasi mendatang.

***

(TribunTrends/Jonisetiawan)