Klarifikasi ini pun tidak sepenuhnya diterima oleh publik, yang merasa bahwa seharusnya ada transparansi lebih dalam menanggapi keluhan konsumen.
Selain Tasyi, food vlogger lain, Shely Che, juga pernah menemukan serangga yang diduga kecoa saat mengulas bika ambon Ci Mehong.
Alih-alih meminta maaf atau memberikan klarifikasi lebih lanjut, Ci Mehong justru menuding Shely Che telah memasukkan serangga tersebut ke dalam produknya sebelum melakukan review.
Sikap defensif ini semakin memicu perdebatan mengenai tanggung jawab produsen dalam menjaga kualitas dan kebersihan produk yang mereka jual.
Kasus ini menjadi pengingat bagi para pelaku usaha kuliner untuk lebih memperhatikan standar kebersihan dan kualitas produk mereka.
Di era digital seperti sekarang, setiap keluhan pelanggan dapat dengan cepat menyebar dan mempengaruhi reputasi bisnis.
Oleh karena itu, tanggapan yang terbuka dan profesional terhadap kritik menjadi kunci dalam menjaga kepercayaan konsumen.
***
(TribunTrends/Jonisetiawan)