Pilkada 2024

Profil Muhammad Noor Rifani, Bupati Terpilih Pilkada Tabalong 2024, Raih 3 Gelar S1 Jurusan Berbeda

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasangan HM Noor Rifani (kiri)-Habib Muhammad Taufani Alkaf, Bupati-wakil Bupati Tabalong terpilih di Pilkada 2024.

TRIBUNTRENDS.COM - Profil Muhammad Noor Rifani, bupati menang di Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Tabalong 2024. 

Muhammad Noor Rifani merupakan bupati terpilih Pilkada Tabalong 2024 bersama Habib Muhammad. 

Muhammad Noor Rifani-Habib Muhammad berhasil mengumpulkan suara sebanyak 64.565.

Baca juga: Profil dan Rekam Jejak Yusman Zega Wakil Bupati Terpilih Nias Utara 2024, Dulu ASN, Karir Mentereng

Sebelum menjadi Calon Bupati Terpilih di Pilkada 2024, H Fani sapaan akrab merupakan mantan aparatur sipil negara (ASN) yang menjabat sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Tabalong.

Namun saat mantap mendaftarkan diri sebagai calon bupati, H Fani sudah terlebih dulu mundur dari jabatannya tersebut.

H Fani adalah putra asli Tabalong.

Ia lahir di Murung Pudak, 20 Desember 1972.

Namun hingga kini H Fani diketahui menetap di Tabalong, Kalimantan Selatan.

Bagi H Muhammad Noor Rifani (H Fani), hasil rapat pleno rekapitulasi perolehan suara Pilkada 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tabalong, bukan semata kebahagiaan tetapi amanah yang harus diperjuangkan.

Meraih suara terbanyak dalam Pemilihan Bupati Tabalong, H Fani bersama wakilnya Habib Muhammad Taufani Alkaf justru mengibaratkannya keluar dari zona nyaman menuju zona perjuangan.

Dalam perbincangannya dengan Banjarmasin Post dalam program Btalk beberapa waktu lalu, H Fani mengungkapkan niatnya awalnya maju dalam pilkada kali ini adalah pengabdian untuk ibadah. 

"Sama halnya saat saya jadi PNS juga diniatkan untuk beribadah. Saat menjadi PNS itulah banyak harapan yang disampaikan masyarakat ke saya terkait bagaimana Tabalong ke depan," katanya.

Ia menuturkan, terjun ke Pilkada bukan diputuskan dalam hitungan hari, tetapi melalui proses panjang, termasuk berdikusi dengan keluarga. 

"Saya berkeyakinan modal awal untuk maju adalah restu keluarga.

Karena itu berarti saya harus meninggalkan zona nyaman sebagai PNS yang kemudian menghadapi zona perjuangan untuk kemaslahatan masyarakat," ujarnya.

Halaman
12