Pilkada 2024

Profil Elisa Kambu, Gubernur Terpilih Papua Barat Daya 2024, Harta Rp18 Miliar tapi Tak Punya Mobil

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut ini profil Elisa Kambu, Gubernur Terpilih Papua Barat Daya 2024. Ia memiliki harta kekayaan mencapai Rp18 miliar namun tidak mempunyai mobil.

TRIBUNTRENDS.COM - Inilah profil dan rekam jejak Elisa Kambu, Gubernur Terpilih Papua Barat Daya 2024.

Ia bersama pasangannya, Ahmad Nausraus berhasil unggul perolehan suara dibanding 4 paslon lainnya.

Elisa Kambu memiliki harta kekayaan mencapai Rp18 miliar namun tidak mempunyai mobil satu pun.

Ya, berdasarkan penetapan hasil pleno KPU, paslon Elisa Kambu dan Ahmad Nausraus menang dalam Pilkada Papua Barat Daya 2024.

Perolehan suara mereka sebanyak 144.598 dari masyarakat Papua Barat Daya.

Terpilihnya Elisa Kambu mengundang antusias masyarakat setempat.

Profil dan Harta Kekayaan Elisa Kambu

Elisa Kambu lahir pada 12 Maret 1964 di Kampung Tolak Ayamaru, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya.

Ia merupakan putra dari Alm. Hendrik Kambu dan Y. Kambuaya.

Meskipun Elisa kehilangan ayahnya saat masih duduk di bangku SD, ia tetap melanjutkan pendidikannya dengan tekun hingga menempuh pendidikan tinggi.

Elisa memulai pendidikan dasarnya di SD YPK Arus dan lulus pada tahun 1981.

Ia kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri Ayamaru dan menyelesaikannya pada tahun 1984.

Setelah itu, Elisa menempuh pendidikan menengah atas di SMA Negeri 413 Kampung Baru, Kota Sorong, yang merupakan salah satu SMA tertua di Papua, dan lulus pada tahun 1987.

Elisa Kambu (YouTube METRO TV)

Elisa kemudian melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Cenderawasih (Uncen), Jayapura.

Ia mengambil jurusan Administrasi Negara di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).

Selama kuliah, Elisa aktif dalam berbagai organisasi kemahasiswaan, termasuk sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Administrasi Negara. 

Ia bahkan menjabat sebagai Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa FISIP, dan Ketua Senat Mahasiswa Uncen.

Aktivitasnya dalam organisasi membuatnya terlambat lulus, dan ia baru diwisuda pada tahun 1994.

Setelah lulus, Elisa memulai kariernya sebagai tenaga pendamping Program Sarjana Pendamping Purna Waktu (SP2W) dari Bappenas.

Ia ditempatkan di Kecamatan Mindiptanah, Kabupaten Merauke (sekarang Boven Digoel) selama hampir dua tahun.

Pada tahun 1996, ia mengikuti seleksi pegawai negeri dan diterima di Merauke.

Elisa menjabat sebagai Kasubag Tata Usaha pada Bagian Umum Setda Merauke.

Tak lama, ia lalu diangkat menjadi Kepala Distrik Fayit, dan kemudian Kepala Distrik Agats selama enam tahun.

Kinerjanya yang baik membawanya menjadi Kepala Badan Pengawasan Daerah (Bawasda) Asmat dan kemudian Sekretaris Daerah (Sekda) Asmat pada tahun 2010.

Baca juga: Profil John Tabo, Gubernur Terpilih Papua Pegunungan 2024, Mantan Bupati Tolikara, Hartanya Rp4,8 M

Sosok Elisa Kambu (TribunSorong.com/Safwan Ashari)

Pada tahun 2013, Elisa sempat terkena nonjob karena dinamika politik. Namun, ini tidak menyurutkan semangatnya.

Pada tahun 2015, Elisa memutuskan untuk terjun ke dunia politik dan mencalonkan diri sebagai Bupati Asmat berpasangan dengan Thomas Eppe Safanpo. 

Mereka berhasil memenangkan Pilkada Asmat 2015 dengan meraih 53 persen suara.

Sebagai Bupati Asmat, Elisa fokus pada pembangunan infrastruktur, peningkatan pelayanan kesehatan, dan pendidikan di wilayah yang terisolasi.

Pada Pilkada Asmat 2020, Elisa kembali mencalonkan diri dan terpilih untuk periode kedua, dengan dukungan dari sembilan partai politik, termasuk PDI Perjuangan, Gerindra, PKB, dan Golkar.

Suara sah yang mereka dapatkan sebesar 55 persen.

Setelah dua periode menjabat sebagai Bupati Asmat, Elisa memutuskan untuk maju sebagai Calon Gubernur Papua Barat Daya pada Pilkada 2024.

Ia berpasangan dengan Ahmad Nausraus di Pilkada Papua Barat Daya 2024.

Pasangan ini didukung oleh Partai Gerindra, PAN, dan PKB.

Elisa menjalani hidup yang senderhana.  Tak seperti politisi pada umunya, Elisa tak memiliki mobil pribadi usai mencatatkan harta kekayaannya di LHKPN. 

Ia hanya menjadi tuan tanah dengan harta kekayaan tembus Rp 18 Miliar.

Baca juga: Profil Meki Nawipa, Gubernur Terpilih Papua Tengah 2024, Pilot Penuh Dedikasi, Mantan Bupati Paniai

A. Tanah dan bangunan Rp. 5.275.000.000

1. Tanah dan bangunan seluas 400 m2/200 m2 di Kab / Kota Merauke, hasil sendiri Rp. 350.000.000

2. Tanah dan bangunan seluas 133 m2/80 m2 di Kab / Kota Asmat, hasil sendiri Rp. 560.000.000

3. Tanah dan bangunan seluas 1250 m2/72 m2 di Kab / Kota Asmat, hasil sendiri Rp. 850.000.000

4. Tanah seluas 2500 m2 di Kab / Kota Asmat, hasil sendiri Rp. 950.000.000

5. Tanah dan bangunan seluas 900 m2/420 m2 di Kab / Kota Asmat, hasil sendiri Rp. 1.600.000.000

6. Tanah dan bangunan seluas 311 m2/120 m2 di Kab / Kota Mimika, hasil sendiri Rp. 350.000.000

7. Tanah seluas 2500 m2 di Kab / Kota Asmat, hasil sendiri Rp. 250.000.000

8. Tanah seluas 2384 m2 di Kab / Kota Merauke, hasil sendiri Rp. 90.000.000

9. Tanah seluas 2430 m2 di Kab / Kota Merauke, hasil sendiri Rp. 90.000.000

10. Tanah seluas 2381 m2 di Kab / Kota Merauke, hasil sendiri Rp. 90.000.000

11. Tanah seluas 2454 m2 di Kab / Kota Merauke, hasil sendiri Rp. 95.000.000

 B. Alat transportasi dan mesin Rp.46.000.000

1. Motor, Selies Motor Elektrik Tahun 2019, hasil sendiri Rp. 15.000.000

2. Motor, Sero8 Motor Elektrik Tahun 2019, hasil sendiri Rp. 10.000.000

3. Motor, Wim Cycle Motor Elektrik Tahun 2018, hasil sendiri Rp. 9.000.000

4. Motor, Master Motor Elektrik Tahun 2022, hasil sendiri Rp. 12.000.000

C. Harta bergerak lainnya Rp134.000.000

D. Surat berharga Rp. 4.000.000.000

E. Kas dan setara kas Rp. 7.966.326.748

F. Harta lainnya Rp. 1.600.000.000

Sub total Rp. 19.021.326.748

Hutang Rp. 957.649.342

Total harta kekayaan Rp. 18.063.677.406

Elisa berkomitmen untuk membawa Papua Barat Daya menjadi lebih maju, aman, dan sejahtera, dengan tetap menjaga kearifan lokal.

(TribunTrends.com/Tribunbatam.id)