Tidak semua guru memiliki pemahaman atau keterampilan yang memadai untuk menerapkan Kurikulum Merdeka.
Diperlukan pelatihan dan pendampingan yang intensif agar guru siap menerapkan metode baru ini.
Selain itu, fasilitas dan sumber daya seperti bahan ajar, teknologi, dan ruang pembelajaran mungkin perlu ditingkatkan agar sesuai dengan tuntutan kurikulum.
3. Keterbatasan Waktu dan Manajemen Kelas
Kurikulum Merdeka menuntut adanya pembelajaran yang lebih mendalam pada beberapa topik, yang bisa memakan waktu lebih lama dibanding kurikulum sebelumnya.
Dengan jumlah jam terbatas, guru perlu mengatur waktu dengan efisien agar setiap materi yang ingin dikuasai siswa bisa diselesaikan tepat waktu.
4. Dukungan Orang Tua dan Lingkungan
Pendekatan pembelajaran baru ini mungkin belum sepenuhnya dipahami oleh orang tua dan masyarakat.
Dukungan mereka sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan kreativitas dan kemandirian siswa.
5. Evaluasi dan Penilaian
Kurikulum Merdeka mengutamakan proses belajar daripada hasil akhir, sehingga evaluasi pun bergeser ke arah asesmen yang lebih holistik.
Guru perlu mempersiapkan sistem penilaian yang mampu mengukur keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa, yang berbeda dari penilaian konvensional.
Mengatasi tantangan-tantangan ini memerlukan kolaborasi antara pendidik, pihak sekolah, pemerintah, dan masyarakat.
(TribunTrends.com/TribunSumsel.com)