Garis keturunan ibunya merupakan buyut dari Kapitan Aba-aba, atau dikenal dengan Tangan Besi di masa penjajahan.
Amirudin Tamoreka menghabiskan masa kecilnya di Kabupaten Banggai.
Usai lulus di SDN 1 Toili, dia melanjutkan pendidikan di SMP 1 Toili.
Setelah itu Amirudin Tamoreka melanjutkan pendidikan di SMA 1 Luwuk, lalu kuliah di Fakultas Pertanian Universitas Muslim Indonesia di Makassar.
Semasa kuliah, dia menjabat sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Agronomi ( Himagro ) dan Ketua Senat Fakultas Pertanian UMI Makasar, serta Ketua Himpunan HMI Batko.
Baca juga: Profil Ikbar, Bupati Terpilih Konawe Utara 2024, Orang Tuanya Guru dan Petani, Adik Ruksamin
Amirudin Tamoreka dikenal sebagai sosok yang pandai berorganisasi dan menjaga hubungan serta jaringan komunikasi.
Dia bahkan pernah terjun di dunia politik pada Pemilu 2009 di Kabupaten Banggai.
Melalui partai Golkar dia mencalonkan diri untuk wilayah pemilihan di dataran Toili, dan meraih suara signifikan kala itu.
Awalnya setelah menyelsaikan pendidikan, dia menjadi asisten dosen di fakultas pertanian UMI Makasar.
Tetapi Amirudin Tamoreka kemudian tertarik untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuannya diluar kampus.
Dia pun memutuskan untuk pulang kampung di Moilong dan kemudian bekerja di perusahaan sawit PT.Kurnia Luwuk Sejati.
Ayahnya merupakan seorang manager di perusahaan itu.
Amirudin Tamureka dipercayakan sebagai kepala bagian pembibitan.
Namun tak lama kemudian menjadi manager perkebunan dan akhirnya menjadi konsultan kelapa sawit di KUD Kurnia Sejahtera Kelapa Sawit.
Setelah lama berkecimpun di dunia pertanian, Amirudin Tamureka kembali tertantang untuk mencoba hal baru di dunia pertambangan Minyak dan Gas Bumi.