Kunci Jawaban

5 Kunci Jawaban PPG Cerita Reflektif Modul 2 Topik 2 PSE: Praktek Pembukaan Pembelajaran yang Hangat

Editor: Dhimas Yanuar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut 5 referensi kunci jawaban PPG Cerita Reflektif Modul 2 Topik 2 PSE: Praktek Pembukaan Pembelajaran yang Hangat

Berikut 5 referensi kunci jawaban PPG Cerita Reflektif Modul 2 Topik 2 PSE: Praktek Pembukaan Pembelajaran yang Hangat

TRIBUNTRENDS.COM - Simak alternatif kunci jawaban PPG 2024 PSE: 

Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) topik Apa dan Bagaimana Menerapkannya?

SOAL

Baca juga: 3 Contoh Lengkap Jurnal Pembelajaran Sosial Emosional PSE PPG Daljab 2024 - Kunci Jawaban PMM

Sekarang, kami ingin Bapak/Ibu menceritakan pengalaman saat berlatih salah satu keterampilan sosial emosional. Apa yang Bapak/Ibu rasakan saat melakukan latihan tersebut? Pikirkan, strategi dalam mengimplementasi PSE ke dalam pembelajaran di kelas. Seperti apakah praktek pembukaan pembelajaran yang hangat, kegiatan belajar yang menantang dan berpusat kepada peserta didik, dan penutupan yang optimistik terlihat?

Jawaban

Pembukaan pembelajaran yang hangat: Menciptakan suasana yang ramah dan menyenangkan, misalnya dengan menyapa siswa dengan hangat dan berbagi cerita positif.

Kegiatan belajar yang menantang: Menggunakan metode pembelajaran aktif seperti diskusi kelompok atau proyek kolaboratif yang mendorong siswa untuk bekerja sama.

Penutupan yang optimistik: Mengakhiri pelajaran dengan refleksi positif, seperti meminta siswa untuk berbagi satu hal yang mereka pelajari atau rasa syukur.

Contoh Jawaban:

Saat saya berlatih keterampilan sosial emosional, salah satu pengalaman yang paling berkesan adalah saat berlatih kesadaran diri (self-awareness). Latihan ini melibatkan refeksi mendalam tentang emosi yang saya rasakan dalam situasi tertentu, bagaimana emosi tersebut memengaruhi reaksi saya, dan apa yang menjadi pemicunya.

Dalam latihan ini, saya diajak untuk jujur dengan diri sendiri mengenai perasaan saya, terutama dalam situasi yang menantang, seperti ketika menghadapi siswa yang sulit atau saat tekanan dari tuntutan pekerjaan meningkat. 

Awalnya, saya merasa sedikit tidak nyaman, karena biasanya sebagai guru, kita cenderung lebih fokus pada kebutuhan siswa daripada diri sendiri. Namun, seiring berjalannya waktu, saya mulai merasakan manfaat besar dari latihan ini. 

Saya menjadi lebih tenang dan terkendali, serta mampu menanggapi situasi dengan cara yang lebih bijaksana. Ini juga membuat saya lebih empatik baik terhadap diri sendiri maupun terhadap siswa. Sebab saya lebih memahami pentingnya mengelola emosi dengan baik.

Halaman
1234