Aksi Kaesang Bentuk Ekspresi 'Self Deprecating Humor'
Sementara itu, Pengamat komunikasi politik Universitas Brawijaya, Verdy Firmantoro menyebut Kaesang memiliki tujuan khusus dengan mengenakan rompi tersebut.
Ia menduga, Kaesang menggunakan self-deprecating humor untuk menarik perhatian publik.
"Dalam konteks komunikasi politik, anak muda ingin mengekspresikan diri lebih leluasa dengan menggunakan pesan yang lucu, memicu perhatian, bahkan mengandung unsur humor yang agak sarkastis," jelas Verdy, dikutip dari Kompas.com, Rabu (25/9/2024).
"Artinya, pendekatan komunikasi yang digunakan justru mengungkapkan pernyataan 'merendahkan diri' atau self-deprecating humor untuk mendapatkan simpati atau menjadi pusat perhatian banyak orang."
Verdy mengatakan, seseorang biasanya akan membela diri atau melawan saat disudutkan banyak pihak.
Tetapi, Kaesang justru menjadikan 'serangan' tersebut sebagai bahan candaan.
Meski gaya komunikasi Kaesang cukup menarik, kata dia, tidak semua orang akan memberikan respons positif.
Verdy berujar, metode komunikasi menggunakan humor dapat membuat publik merasa politisi meremehkan mereka.
"Jika sampai salah penggunaan karena tidak disesuaikan dengan konteks, rawan disalahpahami. Terlalu berlebihan menanggapi situasi krusial dengan parodi juga berpotensi memberi kesan meremehkan persoalan," katanya. "Tapi, jika pendekatan komunikasi politik gaya anak muda digunakan tepat dengan konteksnya, bisa mengurangi ketegangan, mencairkan suasana, dan membuat orang merasa lebih dekat (tidak berjarak), atau bisa membangun citra diri yang tidak terkesan elitis," imbuh Verdy.
Kaesang Bagi-bagi Susu
Selama blusukan di Banten, Kaesang membagi-bagi susu dan buku bertuliskan 'Rajin belajar dan membaca adalah jalan ninjaku' ke anak-anak.
Kedatangan Kaesang disambut meriah warga yang didominasi ibu-ibu dan anak-anak.
Kaesang kemudian berkeliling dan melihat kondisi rumah warga.
Suami Erina Gudono itu juga menyempatkan diri masuk ke rumah seorang warga.