TRIBUNTRENDS.COM - Armor Toreador akhirnya diciduk pihak kepolisian setelah dilaporkan oleh sang istri, Cut Intan Nabila.
Satreskrim Polres Bogor menciduk Armor Toreador setelah dilaporkan atas kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Sindiran pedas dilontarkan oleh sejumlah selebgram hingga Pandawara Group yang juga ikut menanggapi kasus ini.
Tak ada sepatah kata pun keluar dari bibirnya sebagai tanggapan pertanyaan awak media Armor Toreador saat tiba di Mapolres Bogor sekitar pukul 21.30 WIB.
Tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan Armor terhadap sang istri Cut Intan Nabila, membuat geram masyarakat Indonesia.
Baca juga: Kondisi Cut Intan Nabila Usai Dipukuli Armor Toreador, Gangguan Fisik & Psikis, Bayinya Ikut Divisum
Tak terkecuali Pandwara Group, kelompok anak muda, yang dikenal publik karena kiprahnya membersihkan beberapa areal dari tumpukan sampah.
"Mohon maaf untuk seluruh masyarakat Indonesia, karena sampah yang satu ini belum kami angkut," demikian kalimat yang diposting Pandawara di akun Instagram mereka.
Pandawara juga memosting foto Armor dalam pose senyum.
Armor ditangkap polisi tak lama setelah video yang diposting Cut Intan Nabila viral. Polisi langsung turun tangan.
"Alhamdulillah sudah tertangkap di salah satu hotel di Jaksel. Besok rilis (jumpa pers) ya," ujar Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro kepada wartawan, Selasa (13/8/2024).
Sebelumnya diberitakan, seorang selebgram diduga menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh suaminya.
Video dugaan kekerasan itu diunggah oleh akun Instagram @cut.intannabila dengan jumlah followers sebanyak 358 ribu.
Baca juga: Penyesalan Cut Intan Nabila Selalu Maafkan Suami, Armor Toreador Kerap Selingkuh & KDRT: Tak Berubah
Dalam unggahan video tersebut, memperlihatkan rekaman Cctv ketika Cut Intan Nabila dan suaminya sedang duduk di atas ranjang kamarnya.
Terdengar juga suara korban menangis di depan suaminya yang terus memegangi handphone di samping bayinya.
Mereka kemudian memperebutkan handphone tersebut sambil terlibat cekcok yang disusul dengan aksi kekerasan.