Berita Viral

Ortu di China Gelar Syukuran Anak Masuk Universitas, Sewa 34 Meja Hotel Tapi Tak Ada yang Datang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orangtua murid di China ingin bersenang-senang malah berakhir memilukan, merayakan anak masuk universitas di hotel, sayang tak ada tamu yang datang

Sementara itu, sang ibu tak bisa menyembunyikan amarahnya.

Tentu saja, 34 meja yang telah disiapkan tidak dapat dikembalikan ke hotel untuk mendapatkan pengembalian uang.

Anda hanya bisa membawa pulang makanan yang Anda pesan dan memakannya di rumah.

Baca juga: 28 Tahun Terpisah, Pria di China Cari Ortu Kandung, Pilu Tahu Ayah Sudah Wafat, Kondisi Ibu Miris

Pendapat warganet

Pesta merayakan ujian masuk universitas putranya yang seharusnya menjadi hari yang menyenangkan ternyata hal itu memalukan bagi seluruh keluarga.

Tapi kenapa tidak semua orang mau datang dan merayakannya?

Saat cerita dibagikan di jejaring sosial Kebanyakan netizen tidak menunjukkan simpati atas situasi menyedihkan keluarga tersebut.

Orangtua murid di China ingin bersenang-senang malah berakhir memilukan, merayakan anak masuk universitas di hotel, sayang tak ada tamu yang datang

Pasalnya, banyak pihak yang menilai orang tua anak laki-laki tersebut tidak memiliki kemampuan komunikasi.

Ini adalah alasan utama mengapa para tamu memilih untuk menolak undangan.

Sementara yang lain, anggapan bahwa universitas yang diambil putra mereka “tidak cukup baik” menyebabkan banyak orang tidak terlalu memperhatikan hal ini sebagaimana mestinya.

Baca juga: Ibu Asal China Curiga Putrinya Baru 16 Tahun Sudah Punya Saldo Rp 6,7 Miliar, Langsung Lapor Polisi

Karena mereka merasa tidak perlu mengikuti kegiatan tersebut.

Oleh karena itu, sebagian besar tamu menolak untuk berpartisipasi.

Apalagi keluarga ini menggelar baby shower mewah Masih menghadapi berbagai pendapat dari netizen.

Karena dulu, lulus dari universitas Prestasi tersebut dinilai membanggakan dan langka.

Sudah cukup untuk merayakannya oleh seluruh masyarakat.

Namun, saat ini wisuda adalah hal yang mendasar.

Menyelenggarakan pesta besar tidak lagi diperlukan.

Dengan memberi tahu orang-orang bahwa hal itu bahkan dianggap sebagai tindakan "meminta hadiah" yang tidak bijaksana.

(TribunTrends.com/Nafis)