Akan tetapi seluruh riwayat-riwayat tersebut dinilai oleh para ulama sebagai riwayat yang sangat lemah.
Bahkan sebagian tidak memiliki asal, sehingga disebut hadist-hadist yang bermasalah.
Sekalipun riwayat ini lemah, ada komentar dari kalangan ulama.
"Yakni boleh jadi perkataan ini bukan untuk menujukkan maksud dari berupa kendaraan, tapi berupa majas atau kiasan.
Karena ungkapan dalam Bahasa Arab itu sering kali bermakna kiasan.
Maksudnya adalah jika hewan-hewan ini kita mencari paling bagus, maka dimungkinkan pahalanya semakin bagus.
Ini yang akan memudahkan kita melewati shiroth karena timbanganya semakin besar." jelas ustaz Adi Hidayat.
Karena yang sampai pada Allah SWT itu bukanlah dagingnya atau darahnya, melainkan ketaqwaan kita dalam berkurban.
Lalu dalam video yang berbeda, Gus Baha pernah membahas hal yang serupa dengan Najwa Shihab dan Quraish Shihab.
"Itu gara-gara ada guyonan, pertanyaan itu nakal-nakal misal ada si A urun sapi kurban di masjid tahun ini, istrinya tahun depan.
Pertanyaanya pak nanti istri saya bersama orang lain (karena sapi dikendarai dibagi menjadi 7 orang)." ujar Gus Baha.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa hewan kurban yang akan dikendarai kelak diakhirat meruapakan makna kiasan seperti yang disampaikan ustaz Adi hidayat.
Bahkan Gus Baha menanggapi dengan guyonan meski kadang menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang aneh.
"Ya sudah kalau kurban bareng-bareng resikonya itu lho." jelas Gus Baha.
"Sebetulnya saya secara pribadi masih suka satu kambing saja, tapi kalau secara syariat sapi cukup 7 orang." ungkap Gus Baha.