Awalnya ingin saya belikan tanah kecil-kecilan tetapi saya ingat kalau istri ingin berangkat haji.
Dibantu dana talangan, akhirnya saya bisa mendaftar haji,” papar Khumaidi.
Tak hanya menabung untuk ibadah haji, tapi Khumaidi juga mengelola uangnya untuk persiapan dana pelunasan.
Hal ini ia lakukan setelah mendaftar haji.
Khumaidi pun blak-blakan dengan pendapatannya per hari sebagai seorang pemulung.
“Dari memulung, saya bisa memperoleh uang penghasilan seratus ribu atau kalau sedang sepi ya kurang dari seratus ribu perhari,” lanjutnya.
Khumaidi disiplin dalam membelanjakan penghasilannya.
Ia hanya memakai Rp25 ribu per hari untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Baca juga: Dipertemukan di Sorga Pilu Jemaah Haji Asal Pangandaran, Istri Wafat Usai Tiba di Bandara Jeddah
Sisanya ia gunakan untuk tabungan haji.
Selain bekerja sebagai pemulung, Khumaidi dan sang istri bikin usaha lain.
Mereka sempat menekuni pembuatan batu merah.
Usaha ini cukup membantu perekonomian keluargany.
Sayangnya usaha ini berhenti 4 tahun lalu karena tanahnya sudah habis.
Lebih lanjut, Khumaidi dan istrinya tergabung dengan kloter 65.
Pasangan ini terbang ke tanah suci pada Rabu (29/5/2024) pukul 14.10 WIB.
Khumaidi sudah menyusun doanya.
Khumaidi ingin mendoakan anak-anak dan saudara-saudaranya.
Ia berharap keluarga besarnya juga bisa menunaikan ibadah haji seperti dirinya.
Selain itu, Khumaidi juga berdoa agar keluarganya diberikan kehidupan yang barokah oleh Allah SWT.
Semoga kisah viral Khumaidi ini bisa jadi semangat buat kita semua ya, Tribunners!
(TribunTrends.com/ Suli Hanna)