Tapi isu dibantah oleh Soeharto, dia menegashkan bahwa dirinya berdarah biru.
Baca juga: Potret Kedekatan Annisa Trihapsari dengan Danvy Rukmana, Anaknya yang Dirawat Tutut Soeharto
Bertahun-tahun kemudian, Soeharto lantas menjelaskan kedekatan hubungan ibunya dengan bangswan di Yogyakarta.
Dia ingat, saat sering dikatai Den Bagus tahi mabhul (tahi kering) oleh teman-teman sepermainan kelereng.
Dengan kata lain, ia diejek sebagai sisa buangan priyayi.
Saat itu Soeharto berusia delapan tahun dan ia masih ingat ejekan itu.
Tak pelak, Soeharto kesal dengan panggilan tersebut karena dia merasa berasal dari keluarga miskin.
Baginya, panggilan itu tak lebih dari sekadar hinaan bagi dirinya.
"Sudah miskin, saya juga masih menghadapi hinaan ini,” tulis Jenkins mengutip Soeharto.
Begitulah masa kecil Soeharto yang jauh dari hidup mewah karena orangtuanya hanyalah orang desa yang miskin dan tak punya darah biru.
Misteri Masa Kecil Soeharto
Misteriusnya masa kecil Soeharto, sosok yang pernah 32 tahun jadi Presiden Indonesia dipercaya sebagai anak ningrat yang dititipkan ke orang biasa, benarkah?
Soeharto dikenal sebagai anak pasangan bernama Sukirah dan Kertosudiro.
Baca juga: Soeharto Muda Tampan, Tommy Soeharto & Bambang Tri Ganteng, Mengapa Sosok Ini Memangilnya Monyet?
Kedua orangtua Soeharto merupakan petani dari etnis Jawa yang tinggal di daerah tanpa listrik atau air ledeng.
Sukirah adalah istri kedua ayah Soeharto.
Kertosudiro sebelumnya pernah menikah dan memiliki dua anak dari pernikahan pertamanya itu.