TRIBUNTRENDS.COM - Siapa yang tak terenyuh ketika momen seorang kakak harus merawat adiknya saat bersekolah.
Curhat pilu ini diungkap oleh seorang gadis kecil 10 tahun yang harus merawat adik kecilnya sendiri di sekolahan.
Nasib itu dirasakan oleh gadis yang masih sekolah dasar itu setiap hari di sekolahan.
Bahkan momen pilu ini terekam saat si gadis sedang ujian di sekolahan.
Dilansir dari World of Buzz, kisah ini diungkap oleh gadis kecil di Thailand yang terekam merawat adik dan bahkan sampai memberikan susu juga.
Baca juga: 16 Tahun Istri Lumpuh Cuma Bisa Tiduran, Suami Telaten Merawat, Kamar Selalu Wangi
Terlepas dari itu semua, gadis kecil itu tetap pergi ke sekolah dan mengikuti ujiannya dengan didampingi saudara kecilnya.
Momen tersebut terekam oleh oleh seorang guru di TikTok @yingggzz.
Tak ayal momen tersebut viral di media sosial TikTok, dan bahkan sudah ditonton lebih dari 2 juta kali.
Anak gadis berusia 10 tahun itu terlihat memegang pensil untuk menjawab soal ujian.
Tetapi di sisi satu tangan lainnya, ada adik perempuannya dengan nyaman memegang lengan dan meminum susu.
Sosok gadis super ini benar-benar bisa menjadi contoh perjuangan kakak dan adik.
Menurut unggahan, gadis tersebut saat ini duduk di bangku kelas 5 SD dan sedang belajar di Sekolah Ban Klong Kaem Cham di Prachin Buri, Thailand.
“Dia adalah kakak tertua di keluarganya. Ibunya sibuk bekerja. Tapi, menurutku ini jauh lebih baik daripada bolos sekolah,” kata sang guru dalam captionnya.
Dia menambahkan:
“Saya tidak yakin bagaimana perasaan guru-guru lain, namun saya selalu mengatakan kepada siswa saya untuk tidak bolos kelas. Untungnya, adiknya tidak rewel."
”Siswa dapat memilih untuk mengulang kembali kertasnya jika diizinkan oleh guru."
"Meskipun mengalami kesulitan, dia memilih untuk diam dan pergi ke sekolah sambil menggendong adiknya."
"Gadis itu juga mengerjakan soal dengan baik saat ujian dan perhatian dengan adiknya. Hal ini juga dilaporkan oleh outlet berita Thailand, Thai PBS World.
Bagaimana menurut Anda?
KISAH LAIN: Anak berbakti, itulah kalimat yang pantas disematkan untuk bocah bernama Aditya Daiva Ardhani (13).
Dia merawat kedua orang tuanya yang mengalami sakit stroke hingga rela meninggalkan pendidikannya.
Kabar terbaru, Adit mendapatkan bantuan dari Bupati Kediri, Jawa Timur, Hanindhito Himawan Pramana.
Hanindhito Himawan Pramana memberikan jaminan pendidikan hingga perguruan tinggi kepada Aditya.
Sebab, bocah yang kini seharusnya duduk di bangku pertama Sekolah Menengah Pertama (SMP) itu terpaksa berhenti sekolah karena harus merawat ibu dan bapaknya, Samini (39) dan Priyanto (48), yang sama-sama menderita stroke.
Baca juga: Kisah Gadis Indramayu, Nyamar Jadi Laki-laki Demi Jadi Kuli, Terpaksa Dilakukan Demi Hidupi Adiknya
Mereka bertiga juga tinggal di sebuah rumah tak layak huni peninggalan keluarga Samini di Dusun Kemuning, Desa Tiru Kidul, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri. Hal itu setelah mereka pulang kampung dari Kota Blitar sebagai tempat perantauannya.
Bupati yang akrab dengan sapaan Mas Dhito itu mengunjungi langsung rumah Adit, Senin (20/5/2024).
Dia mendorong dan memberikan dukungan moril agar Adit semangat melanjutkan pendidikannya.
"Kamu harus jadi orang. Karena SMP-SMA itu kan prosesnya lama lebih dari lima tahun, bisa jadi saya sudah tidak jadi bupati.
Meski suatu saat saya sudah tidak jadi bupati saya akan bantu kamu," kata Bupati Dhito kepada Adit, sebagaimana dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (21/5/2024).
Bahkan Bupati yang tengah menjabat di periode pertama jabatannya itu juga memfasilitasi pendidikan Adit hingga jenjang perguruan tinggi nanti.
Dengan pendidikan tinggi itu harapannya nanti bisa mengangkat derajat orangtuanya.
"Aku pingin kamu terus sekolah. Kamu mau kuliahkan, aku akan bantu kamu," kata Dhito.
Mas Dhito mengaku sangat mengapresiasi Adit karena di usianya yang masih anak-anak dia dapat memberikan contoh pelajaran untuk terus berbakti kepada orangtuanya itu.
Sehingga sebagai komitmennya, Mas Dhito selain memberikan akses nomor telepon pribadinya kepada Adit, juga memberikan bantuan komputer jinjing dan perlengkapan sekolah.
Baca juga: Kisah Adit, Bocah di Kediri Rawat Ortu yang Stroke, Ambil Alih Pekerjaan Rumah, Sedih Putus Sekolah
Sementara itu, Adit mengatakan, dirinya sangat berbahagia dengan semua fasilitasi yang diberikan oleh Mas Dhito.
Dia juga berjanji akan semakin giat belajar dan semangat dalam merawat kedua orangtuanya itu.
“Saya senang sekali. Dan bersemangat,” ujar Adit dalam sambungan telepon dengan Kompas.com, Selasa.
Saat ini, dirinya juga tengah bersiap pindah sekolah SMP dari Kota Blitar ke Kabupaten Kediri.
Dirinya akan bersekolah di SMPN Plosoklaten Kediri sebagai sekolah terdekat dari rumahnya, sebagaimana bantuan dari Dinas Pendidikan.
Adapun untuk rumah, Pemkab Kediri juga memfasilitasi pembangunan rumah layak huni yang saat ini tengah berlangsung.
Baca juga: Aktor Idap Stroke, Ditinggalkan Istri dan Anak-anak, Kini Tinggal di Kos-kosan, Dirawat Orang Lain
Sebelumnya diberitakan, Adit harus berhenti sekolah karena sebagai anak tunggal harus merawat kedua orangtuanya yang sakit stroke.
Mulanya, mereka tinggal di Kota Blitar dengan menempati sebuah kamar kontrakan.
Namun belakangan ibunya sakit stroke menyusul kemudian bapaknya yang bekerja sebagai tukang bangunan juga sakit stroke.
Dengan kondisi yang sulit itu mereka kemudian dijemput keluarga untuk pulang ke Kediri hingga kini.
Penjelasan Ayah
Ayah Aditya Daiva, Priyanto mengatakan, dirinya harus menerima dan menjalani ini sebagai takdir.
Awalnya, istri Priyanto lah yang mengalami sakit stroke.
Tidak lama kemudian, Priyanto pun ikut mengalami sakit sehingga tidak lagi bisa bekerja sebagai buruh bangunan.
"Semoga ke depannya menjadi semakin baik dan Adit bisa sabar," tutur Priyanto sambil meneteskan air mata.
Tak Pernah Lepas Perhatian Keluarga
Kakak Samini, Agus Setyo Budi mengatakan, keluarga Aditya Daiva tak pernah luput dari perhatian keluarga.
"Samini merantau sejak sebelum tahun 2010. Lalu menikah dapat orang Blitar itu," ujar Agus.
Baca juga: Putus Sekolah dari SD, Pria Ini Justru Bisa Hasilkan Rp 58 Juta/bulan, Nyaman Pekerjaannya Santai
Sejak awal, kata Agus, mereka sudah meminta keluarga Samini untuk pulang kampung menempati rumah jatah warisannya itu.
Tetapi, Samini dan Priyanto menolak.
"Jadi keluarga sejak dulu sudah tahu dan peduli. Bukannya kami lepas tangan," lanjutnya.
Keluarga Samini akhirnya berkenan pindah ke Kediri dengan cara dijemput oleh saudara-saudara sekitar awal puasa lalu.
Mereka menempati rumah yang berdampingan dengan saudaranya.
"Itu atapnya (rumah) juga sudah kami benahi sedikit agar layak.
Kalau tinggalnya di sini antar saudara kan bisa lebih mudah memantaunya," pungkasnya.
Baca juga: Nasib Pria Putus Sekolah, Pindah ke New Zealand Jadi Sopir Truk Malah Kaya, Gaji Rp 55 Juta/bulan
Penjelasan pihak dusun Sekretaris Dusun Kuningan Desa Tiru Kidul Wafa mengklaim pihaknya sudah langsung berkoordinasi dengan pemangku wilayah.
Bahkan dia mengklaim Mas Dhito selaku Bupati Kediri langsung menurunkan empat kedinasan untuk penanganan.
Yakni dinas kesehatan, dinas sosial, dinas perkim, serta dinas pendidikan.
Mereka sudah berkunjung ke rumah Adit pada Senin (13/5/2024).
"Dari dinas sosial nanti akan ada perbaikan rumah layak huni begitu juga pendidikan akan koordinasi dengan sekolah awal di Blitar," bebernya.
***
(*)
(TribunTrends/Dhimas)