Hal ini terjadi ketika Heru datang untuk meninjau lokasi pembebasan lahan milik warga yang ada di bantaran Kali Ciliwung.
Namun, Heru menanggapi doa dari warga di sana dengan guyonan.
"Ya ini jalannya juga naik ke atas," kata Heru Budi Hartono, Jumat (17/5/2024).
Meski nantinya Presiden Joko Widodo merestui untuk maju di Pilkada DKI 2024, tapi Heru masih tetap enggan menjawab akan ikut serta.
Menurut Heru, masih banyak calon Gubernur DKI yang lebih bagus untuk memimpin Jakarta selama lima tahun.
Apalagi Heru masih berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan bakal menjalani proses yang panjang jika ikut Pilkada DKI.
"Saya itu PNS. Prosesnya panjang dan masih banyak kandidat lebih bagus. Jawabannya hari esok penuh misteri (walau direstui Jokowi)," tegasnya.
Sebagai informasi, Pilkada DKI bakal berlangsung pada November 2024 mendatang.
Sejumlah kandidat sudah mulai bermunculkan seperti Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Ahmad Sahroni dan lainnya.
Pengamat Politik dari Univesitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Adi Prayitno berikan tanggapan terkait rencana Partai Nasdem untuk menduetkan Anies Baswedan dan Ahmad Sahroni sebagai calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilkada serentak 2024.
Adi mengatakan bahwa duet Anies-Sahroni sulit terwujud jika tidak ada dukungan dari partai politik lain.
“Kuncinya ada partai lain yang siap gabung dukung. Kalau tak ada, duet ini tak bakal terjadi,” kata Adi kepada wartawan dikutip, Senin (6/5/2024).
PDIP Siapkan 8 Nama Cagub di Pilkada DKI Jakarta 2024
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Eriko Sotarduga sebut terdapat 8 nama yang sudah dikantongi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk dicalonkan menjadi calon gubernur (cagub) dalam Pilkada DKI Jakarta 2024.
Hal itu disampaikan Eriko di kantor DPP PDIP, Menteng Jakarta Pusat pada Kamis (16/5/2024).
Eriko berujar, dari sederet nama tersebut di antaranya ada nama mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat.
Meski demikian, Eriko menerangkan bahwa nama-nama yang muncul masih sebatas perbincangan di internal PDIP.
Eriko juga menyampaikan, selain nama Djarot, ada juga mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Kemudian, mantan Wali Kota Semarang yaitu Hendrar Prihadi atau Hendi.
Lalu, Menteri Sosial Tri Rismaharini, hingga Panglima TNI Andika Perkasa.
Sementara, untuk dua nama lainnya, Eriko bisa belum mengungkapkannya ke publik.
Kemudian Eriko pun tiba-tiba menyebut nama politikus muda PDIP yakni Aryo Seno Bagaskoro.
"Jangan-jangan Mas Seno mungkin. Anak muda. Jangan bilang tidak mungkin. Dan dua lagi saya tidak mau sebut namanya. Bisa saja kejutan-kejutan," imbuhnya.