TRIBUNTRENDS.COM - Kisah wanita berusia 32 tahun yang sudah memiliki 6 anak, meski begitu dia menolak untuk ikut program Keluarga Berencana (KB).
Keputusan wanita tersebut langsung menuai pro dan kontra.
Lantas, apa sebenarnya alasan wanita tersebut menolak ikut KB?
Baca juga: 3 Tahun Berusaha Tak Kunjung Punya Anak, Pria Temukan Pil KB di Tas Istri, Langsung Minta Cerai
Diketahui, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam programnya telah menekan angka fertiltias (kelahiran).
Namun, dalam diri masyarakat sebagian besar masih berpegang teguh pada semboyan “Banyak Anak Banyak Rejeki”.
Ungkapan ini mencerminkan pandangan masyarakat pada masa lalu bahwa memiliki banyak anak adalah anugerah atau keberuntungan dalam kehidupan.
Tak salah, kalau banyak orang tua yang masih berpikiran jika anak seringkali dianggap aset yang bisa membantu penghasilan keluarga.
Di era sekarang, tak sedikit yang memiliki anak lebih dari dua, seperti kisah yang dibagikan oleh pemilik akun TikTok @rodiyacollection.
Lewat akunnya, pemilik akun yang biasa disapa Rodiya itu mengaku belum berani melakukan KB.
Bukan tanpa sebab, ia mengaku masih takut untuk memasang KB karena menurutnya rasanya lebih sakit dari masa kehamilan.
Baca juga: Saya Dulu Hamil Duluan Curhat Ibu Ingin Pasangkan KB ke Anak, Bidan Galau, Beri Konseling Soal HIV
Rodiya yang saat ini berusia 32 tahun, sudah memiliki 6 orang anak.
2 di antaranya berjenis kelamin perempuan dan 4 laki-laki dengan jarak usia tidak terlalu jauh.
“Sebenarnya 6 anak udah cukup, tapi terlalu takut ikut KB, karena sakitnya melebihi orang yang lagi hamil.
Semoga yang ingin mendapatkan keturunan Allah diberi kemudahan,” tulis Rodiya seperti dikutip TribunTrends dari TikTok/@rodiyacollection pada Kamis, (16/5/2024).
Sebagai informasi, program KB menyediakan berbagai jenis alat kontrasepsi, seperti pil KB, suntik KB, implan KB dan KB patch yang bekerja dengan mengatur kadar hormon dalam tubuh untuk mencegah kehamilan.
Selain itu terdapat juga alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) seperti IUD dan spiral yang ditempatkan di dalam rahim untuk mencegah sperma bertemu dengan sel telur.
Sebagai bentuk mitigasi, pemerintah mencanangkan program KB sejak 1970.
Namun pada praktiknya, tak semua setuju dan mau menjalani program KB.
Baca juga: CURHAT Ibu di Jaksel, Takut Anaknya Hamil Gegara Seks Bebas, Niat Pasangkan KB : Jujur Saya Gelisah
Rodiya mengaku sebelumnya sudah pernah mencoba memasang KB, namun perutnya langsung menjadi panas dan mual.
Ia juga merasakan pusing yang tiada henti.
Efek samping tersebut begitu mengganggu aktivitas dan kewajibannya mengurus 6 orang anak.
“Perutku panas dan mual, pusing setiap hari, aku tidak mampu, karena ada 6 anak yang harus aku rawat,” ungkapnya menanggapi salah satu komentar warganet.
Selain dia yang tak kuat merasakan sakit, suaminya juga memintanya untuk tidak menjalani program tersebut.
Suaminya juga tak tega melihat istrinya mual-mual dan merasakan sakit yang tak berkesudahan.
Kisah Rodiya mencuri perhatian warganet dan mereka beramai-ramai memberikan komentarnya.
Banyak yang mendukung dan juga kontra terhadap keputusan Rodiya tersebut.
Baca juga: GALAU Bidan di Jaksel Curhat Banyak Remaja dan Para Nona Minta Pasang KB, Khawatir Hal Ini Terjadi
"Nggak papa asal bisa tanggung jawab sampai anak-anak bisa mandiri," ujar salah satu warganet.
"Yang penting suami lo mau nafkahin, kalau nggak ntar kasian anak-anaknya," sambung yang lain.
"Rezeki memang udah ada yang ngatur. Tapi umur juga nggak ada yang tahu.
Lebih takut kalau umur pendek tapi anak masih kecil," imbuh warganet lain.
"Bunda, yang komen semua sayang bunda dan anak-anak bunda ya.
Mereka nggak mau bunda lelah dan nambah anak lagi, begitupun anak bunda masa depan mereka masih panjang dan butuh biaya yang tidak sedikit," timpal warganet lainnya.
***
(TribunTrends/Jonisetiawan)