TRIBUNTRENDS.COM - Halima Hadi Alfina nampak sumringah dan tak sabar untuk segera melaksanakan ibadah haji di tanah suci Mekkkah tahun ini.
Warga Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang itu merupakan calon jemaah haji termuda.
Menariknya perempuan yang baru lulus SMA tersebut telah didaftarkan untuk ibadah haji sejak masih sekolah TK.
Baca juga: 26 Tahun Mulung, Mbah Tono di Ponorogo akan Naik Haji, Nabung Rp 3 Ribu/hari, Mimpi Keliling Kabah
Wanita yang sedang mengikuti pembekalan jemaah haji di Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, itu mengaku rela menyisihkan uang sakunya untuk nabung biaya haji sejak TK.
Dia tak menyangka setelah menunggu belasan tahun mimpi itu benar-benar terjadi.
"Daftar dari TK, ada kayak tanda tangan.
Tak kira daftarkan sekolah, ternyata haji," jelas Halimah dilansir TribunTrends dari Kompas.com, Kamis, (9/5/2024).
Tetap dibantu orang tua
Selain menabung dari uang saku, sejumlah uang hadiah dari lomba yang Halimah ikuti juga ditabung untuk biaya haji.
"Jadi nabung sedikit-sedikit," paparnya.
Meski demikian, dia tak membantah jika uang tabungannya itu belum cukup untuk biaya haji.
Akhirnya, orangtua Halimah membantu biaya haji tersebut.
"Ada juga tambahan dari orang tua. Kalau nabung sendiri belum cukup," ucap dia.
Dia mengaku bersyukur, pasalnya tahun ini dia tidak berangkat haji sendirian.
Perempuan yang akan mendaftar di perguruan tinggi itu juga ditemani keluarganya yang lain.
"Ada keluarga lima orang berangkat bareng tahun ini," imbuh Halimah.
Baca juga: Sosok Cik Yu, Nenek 80 Tahun Jadi Jamaah Haji Asal Muba Sumsel, Nabung Sedikit-sedikit Sejak Muda
Dia menyebut, sudah banyak mendapat pembekalan dari orangtuanya sebelum berangkat.
Selain itu, dirinya mengaku tidak memiliki persiapan khusus.
"Persiapan nanya-nanya ke orang tua aja, orang tua kan pernah naik haji, kadang kita kumpul tanya-tanya di Arafah ngapain, di sana ngapain," imbuhnya.
Kisah Serupa: 26 Tahun Mulung, Kakek di Ponorogo akan Naik Haji, Nabung Rp 3 Ribu/hari
Sementara itu di lain sisi, kisah haru datang dari seorang pemulung bernama Supartono alias Mbah Tono.
Mbah Tono diketahui sudah 26 tahun bekerja sebagai pemulung.
Kendati dirinya hanya bekerja sebagai pemulung, impian Mbah Tono untuk bisa ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji akan segera terwujud.
Bakal mewujudkan mimpi ke Tanah Suci, Mbah Tono ternyata punya perjuangan yang tak main-main.
Setiap hari, Supartono menyisihkan sedikit uangnya untuk ditabung.
Baca juga: Kakek 86 Tahun Nikah Lagi dengan Gadis, Selisih 50 Tahun, Istri Rawat Suami Sakit-sakitan: Pulih
Rasa senang bercampur haru hingga tak bisa berkata dirasakan Supartono, seorang pemulung sampah asal Ponorogo.
Bagaimana tidak, pria paruh baya asal Jawa Timur ini dipanggil bisa menunaikan haji tahun 2024.
Terlebih, pria yang berusia 61 tahun ini pekerjaan sehari-harinya adalah pemulung.
Tiap hari bekerja hanya sebagai pemulung, kini Mbah Tono bisa segera naik haji.
Dikutip dari TribunJatim.com, Mbah Tono diketahui tinggal di Jalan Sekar Taman, Kelurahan Tonatan, Kecamatan/ Kabupaten Ponorogo.
Mbah Tono sapaan akrab Supartono lalu menceritakan bahwa menunaikan ibadah haji adalah mimpinya.
Dia sempat tak percaya bahwa mimpinya akan terwujud.
Apalagi melihat kondisinya yang hanya seorang pemulung.
"Saya ini orang tidak tahu apa-apa. Saya SD saja tidak lulus. Alhamdulillah Ya Allah saya diberikan jalan untuk haji," kata Mbah Tono sambil mengusap air matanya. Sabtu (4/5/2024).
Mbah Tono mengaku tekad kuatnya untuk menjalan rukun islam ke 5 saat bermimpi di tahun 1998.
Baca juga: Perjuangan Kakek 78 Tahun asal Ciamis Jabar Ambil Bansos, Jalan Kaki 13 Km Tanpa Alas Kaki
Suatu ketika di tahun 1998 dia bermimpi digandeng seseorang keliling kabah.
"Saya terbangun saat itu. Langsung berdoa kepada Gusti Pangeran Yang Maha Agung untuk bisa menunaikan ibadah haji," ujar Mbah Tono.
Tidak sekedar berdoa, Mbah Tono juga mulai mewujudkan impiannya itu. Dia mulai menabung setiap hari dengan berbagai nominal.
“Kadang Rp 3 ribu rupiah per hari. Kadang Rp 5 ribu. Paling banyak pernah menabung Rp 15 ribu,” papar Mbah Tono saat ditemui di rumahnya.
Saat 1998, Mbah Tono menyebutkan bahwa dirinya tidak sekedar sebagai pemulung. Semua pekerjaan dia lakoni. Seperti tukang sapu, tukang bangunan dan lain-lain.
Selain menabung untuk haji, mbah Tono ternyata membiayai anaknya sekolahh.
"Selain untuk haji juga membiayai anak sekolah.
Walaupun saya tidak lulus SD. Anak saya harus bisa lulus kuliah,” kisahnya.
Lebih lanjut, mbah Tono menjelaskan bahwa ketika tabungannya di rumah cukup, dia membuka rekening haji.
Pria yang mempunyai 4 orang cucu ini membuka rekening haji tahun 2011.
"Ketika membuka rekening haji itu saya tidak berhenti. Saya terus kerja apapun. Termasuk tetap mulung kesana kemari," tambah Mbah Tono.
Hingga akhirnya, kata dia, tahun 2024 ini terpanggil untuk bisa menunaikan ibadah haji.
"Maturnuwun Gusti Pangeran (Terimakasih Allah SWT)," pungkas Mbah Tono.
***