Ternyata, setelah mempertimbangkan secara matang, Partai Golkar memasang Ridwan Kamil untuk maju di Pilgub Jabar, ketimbang Jakarta.
Sebab kemungkinan besar, Anies Baswedan akan kembali ikut Pilkada Jakarta, tak mudah untuk mengalahkannya.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia Tandjung, mengatakan majunya Ridwan Kamil di Pilgub Jabar berdampak mundurnya Atalia Praratya, dari pencalonan Pilkada Kota Bandung 2024 atau Pilwalkot Bandung 2024.
Menurut Doli, terdapat sejumlah faktor yang dipertimbangkan apakah Atalia akan maju ke Pilwalkot Bandung 2024 atau tidak.
Pertimbangan tersebut yakni perolehan suara Atalia Praratya pada Pileg 2024 adalah tertinggi di Dapil Jabar 1 yang meliputi Kota Bandung dan Kota Cimahi, suara Atalia mencapai 234.065 suara.
Perolehan suara tersebut membuat Golkar di Dapil tersebut berpotensi mendapat dua kursi.
Atas raihan tersebut banyak yang menilai Atalia sangat populer di Kota Bandung sehingga ada aspirasi agar maju di Pilwalkot Bandung 2024.
"Soal ibu Atalia kemarin kita juga memberikan alternatif, alternatif itu juga karena aspirasi dari bawah," katanya, Kamis (25/4/2024).
Namun kata Doli, ada pertimbangan lain yang menyarankan agar Atalia tidak maju dalam Pilwalkot Bandung.
Atalia baru mengikuti kontestasi Pileg dan berhasil memperoleh suara yang tinggi sehingga lolos ke DPR RI.
Menurut Doli, orang yang habis bertanding dan kemudian menang, biasanya tidak mau apabila diminta untuk bertanding lagi, dalam hal ini maju dalam Pilwalkot Bandung.
"Itu poin yang jadi salah satu pertimbangan," katanya.
Doli mengungkapkan, maju tidaknya Atalia Praratya di Pilwalkot Bandung juga berkaitan dengan rencana majunya sang suami Ridwan Kamil di Pilgub Jabar.
Menurut Doli, Golkar masih mengkaji apakah majunya Ridwan Kamil di Pilgub Jabar dan Atalia di Pilwalkot Bandung akan berefek positif atau malah sebaliknya.
"Salah satu nanti akan kami pertimbangkan juga adalah apakah menjadi positif ketika pak Ridwan Kamil di Jawa Barat, terus kemudian istrinya di Bandung itu akan menambah nilai positif atau malah negatif itu nanti yang akan juga kami kaji. Jadi semuanya masih terbuka," tuturnya.