TRIBUNTRENDS.COM - Tragis nasib seorang wanita hamil, ditemukan tewas mengenaskan di ruko di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
RN (34) ditemukan tewas mengenaskan dalam kondisi tengah hamil.
Usut punya usut, rupanya RN mengalami pendarahan hebat akibat dipaksa pacar sekaligus selingkuhannya berinisial AT minum obat aborsi.
Baca juga: Ngaku Gak Tahu Sampai Nangis, Sosok Pembunuh Wanita Hamil di Kelapa Gading, Jakut Bikin Polisi Kesal
Diketahui RN sudah memiliki suami dan tiga anak di Lampung.
RN dan AT baru dua hari tiba di Jakarta untuk merantau.
"Dia baru dua hari di Jakarta," ujar R.
Tak sendirian, RN mengajak pasagannya berinisial AT.
Adapun pemilik ruko tersebut mengizinkan RN dan AT tinggal bersama lantaran mereka mengaku sebagai pasangan suami-istri meski faktanya hanya sepasang kekasih.
RN rupanya telah memiliki suami dan tiga anak dari hasil pernikahannya.
Sebelum ditemukan tewas, RN sempat mengeluhkan sakit.
Ia mengaku kepada R sedang mentruasi.
"Dia bilang sih lagi sakit sedang menstruasi tapi pusing-pusing gitu," ucap R.
R mengungkapkan menstruasi yang dialami korban tidak wajar.
Baca juga: Pamit Merantau, Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading Jakut Dibunuh Pacar, Terkuak Punya Suami & 3 Anak
R sempat menyarankan korban untuk cek kondisi kesehatannya ke rumah sakit.
Ternyata Pendarahan Karena Aborsi
Kapolsek Kelapa Gading, Komisaris Polisi Maulana Mukarom menyebut AT memaksa RN meminum obat aborsi.
"Menyuruh korban untuk menggugurkan kandungan tersebut dengan cara meminum obat-obatan keras yang dapat menggugurkan kandungan," kata dia.
Maulana mengatakan, pelaku malu kalau RN hamil dan pelaku tak mau bertanggung jawab.
Korban dan pelaku sama-sama berasal dari Lampung. Pada saat berangkat ke Jakarta, korban sudah pendarahan.
Tapi, bukannya membawa korban ke rumah sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko tempatnya ditemukan tewas.
"Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat.
Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan.
Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa," kata dia.
Sempat Cekcok
Kanit Reskrim Polsek Kelapa Gading, AKP Emir Maharto mengungkapkan saat proses melakukan aborsi tersebut, RN dan AT diduga sempat cekcok.
Namun, belum diketahui penyebab pelaku dan korban terlibat cekcok tersebut.
"Ada ketidaksesuaian antara korban dan pelaku sehingga mereka ribut dalam kamar yang menyebabkan pendarahan semakin menjadi-jadi," ujar Emir.
Setelah cekcok, AT kemudian meninggalkan RN begitu saja.
Pelaku Ditangkap
AT ditangkap di rumah keluarganya di Kecamatan Telukbetung Timur, Lampung.
Dalam rekaman video penangkapan yang diterima, pelaku sempat mengelak ketika akan ditangkap oleh polisi.
Ia juga sempat menolak saat polisi meminta ponsel milik korban.
"Ini ada, saya bukan maling," kata A dalam rekaman tersebut dikutip pada Selasa (23/4/2024).
Namun, keluarga pelaku pun sempat dibuat bingung oleh penangkapan oleh polisi terhadap A.
Lantas, seorang polisi dari Unit Reskrim Polsek Kelapa Gading bertanya kepada A terkait kondisi RN.
Kemudian, polisi pun berkata kepada A bahwa RN telah tewas.
Mendengar kabar tersebut, A pun sempat kaget.
"Lagi pendarahan begitu kamu tinggal. Kamu tahu dimana dia (korban) sekarang?" tanya polisi.
"Di mana, Pak?" tanya A balik,
"Mati," jawab polisi.
"Ya Allah serius sih Pak? Laa Ilaaha Illallah," jawab A sambil menangis.
Pasca ditangkap tersebut, AT pun langsung dibawa polisi ke Mapolsek Kelapa Gading untuk dimintai keterangan.
TribunTrends.com/TribunJakarta.com