Jangan biasakan budaya bertanya seperti ini.
“Jujur saja, saya orang yang suka memberi tapi saya sangat tidak suka dengan orang yang meminta hal ini,” kata individu tersebut mengungkapkan penyesalannya.
Sambangi ruang balas, warganet virtual menuturkan, praktik meminta uang raya secara digital semakin marak terjadi di bulan Syawal tahun ini.
“Memang benar banyak yang mengumpulkan uang raya tahun ini. Diantaranya naskahnya di grup keluarga.
Assalamualaikum, Selamat Raya, mohon maaf lahir dan batin kepada seluruh keluarga. Entah ada yang berkenan membagi rezeki raya kepada anak-anak.
"Saya sih gak ngurusin yang kayak gitu, saya cuma kasih bluetick . Di dekat grup facebook masih ada yang minta uang raya, contoh ayat diulang-ulang.
Semoga ada rezeki buat anak-anak , yuk berbagi rezeki dengan ikhlas semampu kita.
“Kasihan nama anak-anak itu harus dijual, padahal mereka tidak tahu apa-apa.
Orang tua yang mengeluarkan uang terlalu banyak, mungkin ekonominya sedang buruk sehingga mereka putus asa seperti ini.
“Kalau mau tahu, di keluarga besar saya ada yang sudah menikah dan bekerja dan minta uang raya, mereka tidak malu,” kata beberapa Maya.
Lebaran Selesai, Waktunya Anak-anak Belanjakan THR, Toko Mainan Diserbu, Pedagang Raup Jutaan Rupiah
Libur lebaran telah usai, banyak masyarakat sudah kembali ke perantauan untuk kembali bekerja.
Sementara itu, para anak kecil saat ini sedang menikmati uang THR yang didapat dari sanak saudara.
Mereka berbondong-bondong mendatangi toko mainan untuk membelanjakan uang THR-nya.
Misalnya toko mainan di Pasar Gembrong, Jatinegara, ramai didatangi pembeli yang hendak memborong selama periode libur Lebaran kemarin.