TRIBUNTRENDS.COM - Peperangan Iran vs Israel mengalihkan perhatian!
Dilaporkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bakal menunda operasi penyerbuan darat oleh tentara Israel (IDF) ke Rafah di Jalur Gaza.
Hal ini dilakukan usai Iran yang menyerang secara langsung Israel dari jarak jauh dengan drone dan rudal.
Laporan Perusahaan Penyiaran Israel, KAN mengatakan, keputusan itu diambil Netanyahu setelah menggelar rapat dengan kabinet perang.
Selain memutuskan penundaan operasi darat ke Rafah, Netanyahu menyatakan Israel juga akan melancarkan serangan balasan kembali ke Iran dalam waktu 48 jam ke depan.
Amerika Serikat (AS), yang potang-panting membantu Israel mencegat serangan ratusan drone Iran, Minggu (14/4/2024), dilaporkan tidak setuju pada niatan Israel membalas Iran.
Iran: Kesimbangan Baru, Serangan Dibalas Serangan
Baca juga: Israel & IDF Klaim 99 persen Rudal yang Diluncurkan Iran Berhasil Dicegah, Dibantu AS-Yordania?
Adapun Iran sudah mewanti-wanti Israel dan AS, serangan apapun ke wilayah Teheran sebagai bagian balasan atas operasi bertajuk 'Janji Sejati', juga akan langsung dibalas dengan serangan lebih keras.
Pihak Iran menyatakan, startegi menunggu dan 'sabar' sudah berakhir setelah agresi yang terus mereka terima dari AS dan Israel.
Iran menyatakan, ada keseimbangan baru (aturan main), kalau setiap serangan akan langsung ditanggapi juga dengan serangan yang lebih besar.
Iran Klaim Misi Tercapai
Iran menyatakan 'misi tercapai' setelah serangan ratusan rudal dan drone ke Israel.
IRGC mengatakan bahwa serangan tersebut, yang menargetkan beberapa lokasi, termasuk pangkalan yang terkait langsung dengan serangan konsulat, lebih berhasil dari yang diperkirakan.
Pihak berwenang dan pejabat Iran memuji keberhasilan Operasi Janji Sejati pada tanggal 14 April, yang menyebabkan ratusan drone dan rudal menyerang Israel pada hari itu sebagai respons terhadap serangan Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus pada awal bulan.
“Operasi gabungan tersebut membawa pesan kekuatan dan kekuasaan kepada bangsa Islam dan pesan ketakutan dan penghinaan terhadap musuh-musuh umat manusia,” kata Presiden Iran Ebrahim Raisi dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, seraya menambahkan bahwa “tindakan tersebut cerdas dan penuh perhitungan dan drone serta rudal Iran [berhasil] menargetkan pangkalan militer Zionis.”