TRIBUNTRENDS.COM, KLATEN - Bupati Klaten Sri Mulyani melanjutkan langkah safari Ramadan 1445 H / 2024 M lewat Tarawih keliling (Tarling) bersama Forkopimda Kabupaten Klaten, Jumat (5/4/2024).
Kali ini rombongan bersama jajaran penjabat di lingkungan Pemkab Klaten menjalankan ibadah salat di Masjid Quwwatul Islam, Dukuh Kuncen, Desa Delanggu, Klaten.
Kegiatan tersebut diawali dengan salat Isya, Tarawih 8 rakaat dan ditutup dengan salat witir 3 rakaat.
Selanjutnya, Bupati Sri Mulyani memberikan santunan pendidikan dari Bank Klaten untuk 20 anak yatim, bantuan sembako dari Baznas untuk warga miskin, dan mushaf Al-Quran untuk Masjid Kuncen.
Hal tersebut merupakan wujud kepedulian Bupati Klaten terhadap masyarakat, terutama yang membutuhkan.
Seperti masjid-masjid sebelumnya, pemilihan Masjid Quwwatul Islam sebagai lokasi tarling lantaran masjid tersebut memiliki nilai sejarah kuat.
Seperti yang diungkapkan oleh Ketua Pengurus Masjid Qawwatul Islam Athwal Arifin.
"Dibangun pertama kali oleh Kyai Nur Wahid dari Keraton Solo dari Keraton Solo kalau sekarang dikenal naib (penghulu) itu tahun 1800-an," ungkapnya.
Dia mengungkapkan, dahulu masjid tersebut hanya berukuran sekira lima kali lima, kemudian sekitar tahun 60-an mulai dibangun menggunakan batu bata.
"Kemudian, sekira tahun 70-an sudah ada pelebaran bangunan," lanjutnya.
Namun karena kondisi sudah terlalu tua sehingga bangunan asli tak bisa dipertahankan, akhirnya masjid lama itu dirobohkan secara total.
Baca juga: Jelang Lebaran, Kades di Klaten Bagi-bagi THR Rp 400 Ribu Tiap KK, Terkuak Asal-usul Uangnya
"Terakhir pada tahun 2021 ini dirombak secara keseluruhan. Karena kayu semuanya sudah lapuk dimakan rayap, sehingga mau rehab sebagian itu tidak berani. Kemudian masyarakat Kuncen ini bermusyawarah (diputuskan) untuk membangun (ulang) masjid," terangnya.
Ia menambahkan, butuh waktu satu tahun untuk menyelesaikan pembangunan masjid yang menghabiskan biaya sekira Rp 850 juta.
Kini, beragam kegiatan keagamaan rutin digelar di masjid tersebut mulai dari salat lima waktu, salat Tarawih di bulan Ramadan kemudian ada TPA yang di ikuti 30 anak-anak di sekitar masjid dan pengajian mingguan.
"Masjidnya cukup gagah, megah, masjid yang baru. Walaupun memang ini bukan termasuk masjid kuno tapi perabotnya seperti bedugnya masih kuno, dan masyarakatnya antusias menyambut kami serombongan dalam kegiatan tarling pada malam hari ini," ucapnya bangga.