"Lalu yang berikutnya, kita tetap mempertimbangkan aspirasi publik. Dari aspirasi publik itu kita bisa telusuri melalui jalur hasil survei," ujar mantan politisi Partai Demokrat.
Hasil suvei ini juga menjadi pertimbangan. Dari hasil survei akan melihat tingkat keterkenalan (popularitas), elektabilitas (tingkat kesukaan), dan tingkat keterpilihan.
Lalu selanjutnya Partai Golkar juga mempertimbangkan orang-orang yang memiliki kapasitas untuk membangun Sumatera Selatan.
"Jadi partai golkar memiliki pandangan bahwa Sumatera Selatan ini sudah waktunya provinsi yang harus bermain di skala internasional.
Nah itu membutuhkan sosok pemimpin yang dulu ada kader kita Pak Alex Noerdin yang sangat visioner, itu kita memiliki kriteria seperti itu," jelasnya.
Ia juga menyebut bisa jadi partai golkar mengusung koalisi sendiri di luar dua koalisi yang hari ini sudah cukup santer beredar.
Sehingga Partai Golkar menginginkan sebuah paradigma baru tawaran konsep baru untuk Sumatera Selatan kedepan yang lebih unggul.
"Hari ini kita lihat yang berkompetisi dua poros ini bisa kita katakan poros lama. Yang satunya mantan gubernur (Herman Deru), dan yang satunya mantan wakil gubernur (Mawardi Yahya).
Menurut Hilmin, golkar menginginkan sebuah perubahan yang totalitas, yang visioner, sehingga kedepan Sumatera Selatan sudah bicara pada level internasional.
Baik sisi ekonomi, sosial, budaya, pengolahan sumber daya alam yang go green berbasis lingkungan.
"Sumatera Selatan ini kan bisa dikatakan kondisi yang sangat darurat persoalan lingkungan," terangnya.
Koalisi dengan Partai Lain
Hilmin juga mengakui memang sudah melakukan komunikasi nonformal dengan partai lain, tidak secara formal karena belum waktunya.
Masih merupakan komunikasi karena kedekatan pertemanan, komunikasi karena satu backgroun organisasi di luar partai sehingga itu lebih cair dengan tokoh-tokoh PAN, tokoh-tokoh PDIP, dengan tokoh-tokoh partai lainnya.
Sehingga itu menyamakan visi dan persepsi. Sehingga kedepan koalisinya itu koalisi yang saling menguatkan, tidak ada yang terlalu mendominan tetapi koalisi yang sama-sama happy.