Fungsi yang satu ini terjadi bergantung pada suasana hati kita.
Baca juga: Icha Annisa Sumpah Al-Quran saat Hamil, Bantah Santet Stevie Agnecya: di Depan Suaminya & Suami Aku
Air mata yang mengalir saat senang mengandung lebih banyak mineral, air mata jenis ini tidak berbahaya bagi tubuh.
Namun air mata yang keluar karena kesedihan ternyata mengandung sejumlah racun.
Karenanya, air mata yang keluar saat sedih sebenarnya juga membantu dalam proses detoksifikasi tubuh manusia.
Lantas mengapa orang sekarat sering menitikkan air mata?
Ketika seseorang menghadapi kematian, menangis ternyata fenomena fisiologis yang normal terjadi.
Meskipun benar bahwa semua organ berhenti bekerja saat orang meninggal, namun otak yang mengontrol seluruh tubuh tidak akan berhenti secara tiba-tiba.
Saraf yang berada di dalam otak terus bekerja selama beberapa saat bahkan setelah pemiliknya tak lagi bernyawa.
Di masa lalu, ada sebuah eksperimen terkenal yang membuktikan hal itu.
Eksperimen tersebut dilakukan seorang ilmuwan Perancis bernama Lavoiser.
Lavoiser dieksekusi matai lantaran dituduh menindas warga melalui pajak pada 8 mei 1794.
Dia menggunakan kematiannya sendiri untuk penelitian ini.
Baca juga: Pelaku Santet Stevie Agnecya Disebut 2 Orang, Ustaz Ungkap Sosoknya: Merasa Terdzolimi & Dijahati
Sebelum dieksekusi, Lavoiser memberitahu algojo bahwa setelah dieksekusi ia akan mencoba berkedip untuk melihat apakah ia masih punya kesadaran setelah kematian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah kematian, kesadaran otak masih bertahan dalam jangka waktu tertentu.
Inilah yang mungkin menjadi penyebab orang meninggal menitikkan air mata.